Pembangunan ini digambarkan sebagai “rumah pohon bagi orang dewasa dan dirancang seperti bahtera Nabi Nuh” dan dianggap sebagai teladan karena membangun properti tanpa menebang pohon. Kita ke Perth, Australia, di mana rumah-rumah baru dibangun dengan tetap melestarikan pepohonan.
Category: Asia Pasifik
Area Konservasi Dilindas Truk, Aktivis Serukan Perlindungan Padang Rumput Australia
Sewaktu sebuah truk tanpa sadar dikemudikan melewati padang rumput berharga yang dipenuhi spesies endemik dan bunga-bunga langka, seorang aktivis lingkungan Australia mengibaratkannya seperti buldoser melindas kapel Sistina, kapel yang terletak di dalam kompleks kediaman resmi Sri Paus di Vatikan.
China Ungkap Rencana Bangun Sistem Satelit untuk Eksplorasi Antariksa
China akan mulai membangun satelit pengganti yang pada tahun 2030 akan berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara misi ke bulan dan misi ke luar angkasa lainnya, dan stasiun operasi di bumi, ungkap media pemerintah China pada Rabu (26/4). Kantor berita China, Xinhua, mengutip pernyataan Wu Yanhua, kepala desainer proyek eksplorasi luar angkasa China, yang mengatakan bahwa sebuah satelit konstelasi perintis akan mendukung program eksplorasi bulan dan pembangunan Stasiun Riset Bulan Internasional (ILRS) milik China. Untuk memulai pembangunan konstelasi, yang disebut Quequiao-2 atau Jembatan Murai-2; yang diambil dari nama jembatan yang terbentuk dari burung-burung murai dalam mitologi China; satelit komunikasi pengganti antara sisi terjauh dari bulan dan planet bumi akan diluncurkan pada 2024, untuk mendukung misi bulan tak berawak pada abad ini. Pada tahun itu, China berencana untuk meluncurkan misi Chang’e-6 untuk mengambil sampel bulan dari sebuah wadah kuno di sisi terjauh dari bulan. Misi Chang’e-7 akan diluncurkan sekitar tahun 2026 untuk mengeksplorasi sumber daya bulan di kutub selatan bulan, dengan tujuan untuk mempertahankan habitat jangka panjang bagi manusia. Proyek itu akan diikuti oleh misi Chang’e-8 pada sekitar tahun 2028, saat sebuah model dasar dari ILRS akan dibangun. Sejauh ini, China sudah mendapatkan kesepakatan kerja sama dari Rusia dan Venezuela. China berencana untuk mendaratkan astronaut di bulan pada tahun 2030. Pada fase selanjutnya, kata Wu, sebuah konstelasi dasar akan dibangun pada sekitar tahun 2040 untuk mendukung komunikasi, navigasi, dan layanan jarak jauh untuk misi eksplorasi berawak di bulan dan luar angkasa ke sejumlah planet seperti Mars dan Venus. Pada tahun 2020, wahana antariksa tak berawak Chang’e-5, yang dinamai menurut nama dewi bulan dalam mitos China, membawa pulang sampel tanah bulan yang pertama ke bumi. China berhasil mendaratkan misi bulannya yang pertama pada tahun 2013, dan berambisi untuk menjadi negara besar dalam bidang luar angkasa pada tahun 2030. [mr/rs]
Mengapa AS dan China Perebutkan Cip?
Amerika Serikat telah bertindak untuk memblokir akses China ke semikonduktor paling canggih dan peralatan serta bakat yang dibutuhkan untuk membuatnya dalam beberapa bulan terakhir, dengan alasan keamanan nasional. Sebagai tanggapan, China telah menepis kekhawatiran tersebut, dan menuduh Amerika Serikat sebagai “teroris teknologi” yang secara tidak adil menghambat pertumbuhan ekonominya. China telah berusaha untuk melawan langkah-langkah pemblokiran tersebut. Mikrocip adalah sumber kehidupan ekonomi global modern. Keping silikon yang sangat kecil itu ditemukan di semua jenis barang elektronik – mulai dari bola lampu LED dan mesin cuci hingga mobil dan telepon pintar. Mikrocip juga sangat penting untuk layanan inti seperti kesehatan, penegakan hukum dan ketertiban, dan utilitas. Secara global, semikonduktor diperkirakan akan menjadi industri senilai $1 triliun pada tahun 2030, menurut laporan McKinsey yang diterbitkan tahun lalu. China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia (setelah AS) mengandalkan pasokan cip asing secara stabil untuk basis manufaktur elektroniknya yang besar. Pada 2021, China mengimpor semikonduktor senilai $430 miliar (sekitar Rp6.450 triliun) – lebih besar daripada yang dibelanjakan untuk minyak. Di luar iPhone, Tesla, dan PlayStation, cip sangat penting untuk pengembangan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, serta senjata mutakhir termasuk misil hipersonik dan jet tempur siluman. Washington memberlakukan serangkaian kontrol ekspor tahun lalu, dengan alasan langkah itu dimaksudkan untuk mencegah “teknologi sensitif dengan aplikasi militer” diakuisisi oleh Angkatan Bersenjata China dan dinas intelijen dan keamanannya. [lt/uh]
Pesawat Antariksa Jepang yang Hendak Mendarat di Bulan Hilang Kontak
Sebuah perusahaan Jepang mencoba mendaratkan pesawat antariksanya di bulan Rabu (26/4) pagi, namun nasibnya tidak diketahui karena para pengendali penerbangan itu kehilangan kontak dengan pesawat tersebut beberapa saat sebelum pendaratan yang sudah dijadwalkan. Mereka menatap layar kontrol dengan wajah tanpa ekspresi di Tokyo, seiring menit demi menit berlalu tanpa kabar dari pesawat itu. Seorang komentator siaran daring meminta orang-orang untuk bersabar selama para pengendali penerbangan menyelidiki apa yang terjadi. “Semua mohon beri kami beberapa menit untuk mengonfirmasi,” ungkapnya. Jika berhasil, perusahaan ispace akan menjadi perusahaan swasta pertama yang berhasil melakukan pendaratan di bulan. Hanya tiga pemerintah yang telah berhasil mendarat di bulan, yaitu Rusia, AS dan China. Pesawat ruang angkasa itu mengangkut sebuah kendaraan penjelajah bulan mini bagi Uni Emirat Arab dan sebuah robot milik Jepang yang berbentuk seperti mainan, yang dirancang untuk berkeliling permukaan debu bulan. Selain itu terdapat beberapa barang milik pelanggan pribadi pesawat tersebut. [rd/jm]
Perubahan Twitter Picu Lonjakan Propaganda Rusia, China
Akun-akun Twitter yang dioperasikan pemerintah otoriter di Rusia, China, dan Iran diuntungkan dari perubahan yang terjadi baru-baru ini di perusahaan media sosial tersebut, kata para peneliti pada Senin (24/4). Perubahan itu memudahkan mereka menarik pengikut baru dan menyiarkan propaganda dan disinformasi ke khalayak yang lebih luas. Platform itu tidak lagi melabeli media yang dikuasai negara dan agen propaganda, dan tidak akan lagi melarang konten mereka untuk dipromosikan atau direkomendasikan secara otomatis kepada pengguna. Kedua perubahan, yang dibuat dalam beberapa minggu ini, telah meningkatkan kemampuan Kremlin untuk menggunakan platform yang berbasis di Amerika Serikat itu untuk menyebar kebohongan dan klaim menyesatkan tentang invasinya ke Ukraina, politik AS, dan sejumlah topik lainnya. Akun-akun media pemerintah Rusia kini 33 persen dilihat lebih banyak daripada beberapa minggu lalu, sebelum perubahan tersebut dilakukan, menurut temuan yang dirilis oleh Reset, organisasi nirlaba yang berbasis di London, pada Senin. Organisasi itu melacak penggunaan media sosial oleh pemerintah otoriter untuk menyebar propaganda. Temuan Reset pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Associated Press. Peningkatan tersebut mencapai lebih dari 125.000 tampilan tambahan per postingan. Unggahan-unggahan itu termasuk menyebutkan bahwa CIA terkait dengan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, bahwa para pemimpin Ukraina menggelapkan bantuan asing ke negara mereka, dan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dibenarkan karena Amerika Serikat mengoperasikan laboratorium biowarfare klandestin di sana. Agensi media negara yang dioperasikan Iran dan China mengalami peningkatan serupa sejak Twitter diam-diam melakukan perubahan. Perubahan Twitter tersebut adalah perkembangan terbaru sejak miliarder Elon Musk membeli Twitter pada tahun lalu. Sejak itu, ia memperkenalkan sistem verifikasi baru yang membingungkan dan mem-PHK banyak staf, termasuk mereka yang bertugas menggempur disinformasi, mengizinkan kembali neoNazi dan lainnya yang sebelumnya ditangguhkan dari situs tersebut. Musk juga mengakhiri kebijakan yang melarang disinformasi COVID-19 yang berbahaya. Akibatnya, ujaran kebencian dan disinformasi telah berkembang pesat. [ka/jm]
Dokumen Rahasia yang Bocor Tunjukkan Bagaimana Rusia dan China Berkolaborasi dalam Upaya Penyensoran
Bocoran dokumen yang diberikan kepada jaringan mitra VOA, RFE/RL, mengonfirmasi laporan bahwa Rusia dan China berkolaborasi dalam upaya penyensoran dan taktik kontrol di internet. Materi itu merinci dokumen dan rekaman yang dikatakan berasal dari sejumlah pertemuan tertutup pada 2017 dan 2019 antara para pejabat China dan Rusia yang bertugas pada lembaga-lembaga yang mengawasi internet di kedua negara. Dalam dokumen dan rekaman tersebut — seperti dilaporkan oleh RFE/RL — pejabat dari kedua negara berbagi strategi untuk melacak pembangkang dan mengendalikan internet, termasuk permintaan bantuan untuk memblokir artikel berita “berbahaya” dan saran untuk mengatasi teknologi yang dapat menghindari sensor di internet. RFE/RL mengatakan bahwa unit investigasinya di Rusia memperoleh rekaman dan dokumen itu dari sumber yang memiliki akses ke materi tersebut. DDoSecrets, grup yang menerbitkan dokumen yang bocor dan diretas, menyediakan perangkat lunak untuk mencari file itu. VOA belum melihat dokumen dan rekaman tersebut. Meskipun sebelumnya telah muncul laporan-laporan tentang kerja sama Moskow dan Beijing dalam upaya terkait penyensoran dan bentuk represi lainnya, isi percakapan khusus tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya. Baik kedutaan Rusia maupun China di Washington tidak menanggapi permintaan komentar yang dikirim via email oleh VOA. Dalam beberapa materi yang bocor, para pejabatChina tampaknya meminta saran kepada Rusia untuk menangani pembangkang dan mengatasi media, kata laporan itu. Sementara itu, para pejabat Rusia meminta nasihat dari Beijing mengenai isu-isu seperti bagaimana menghalangi alat pengelakan seperti VPN dan mengatur platform perpesanan. [lt/rs]
EcoKaari, Perusahaan Rintisan India yang Kembangkan Tas Ramah Lingkungan
EcoKaari, sebuah perusahaan rintisan di kota Pune, negara bagian Maharastra, berusaha menyelamatkan bumi dengan mengembangkan tas hasil daur ulang yang ramah lingkungan.
Perusahaan Keamanan Siber AS: Grup Peretas Asal China Bergerak Sangat Aktif
Sebuah perusahaan keamanan dunia maya asal Amerika Serikat mengatakan, kelompok peretas dari China yang kemungkinan disponsori oleh negara dan sebelumnya terkait dengan serangan terhadap komputer pemerintah negara bagian AS, masih “sangat aktif” dan berfokus menyasar berbagai target yang mungkin menjadi kepentingan strategis bagi pemerintah dan layanan keamanan China. Insikt Group, divisi penelitian ancaman dari Recorded Future yang berpusat di Massachusetts mengatakan dalam sebuah laporan terbaru bahwa mereka mendapati bukti apa yang disebut sebagai grup RedGolf yang menarget berbagai negara dan industri, termasuk “penerbangan, otomotif, pendidikan, pemerintah, media, teknologi informasi dan organisasi keagamaan.” Grup peretasan, yang disebut RedGolf dalam laporan itu, tumpang tindih dengan grup yang dilacak oleh perusahaan keamanan lain dengan nama APT41 dan BARIUM sehingga dianggap sama atau berafiliasi sangat dekat, kata Jon Condra, direktur strategis dan ancaman untuk Insikt Group. Dengan menindaklanjuti laporan-laporan sebelumnya tentang aktivitas APT41 dan BARIUM, dan memantau target-target yang diserang, Insikt Group mengatakan, telah mengenali sekelompok domain dan infrastruktur yang “kemungkinan besar digunakan dalam berbagai serangan oleh RedGolf” dalam dua tahun terakhir. “Kami percaya aktivitas tersebut dilakukan untuk tujuan intelijen dan bukan semata untuk mendapatkan keuntungan finansial jika melihat tumpang-tindih kegiatan tersebut dengan kampanye spionase siber sebelumnya,” ujar Condra dalam surel yang dikirim merespons pertanyaan yang diajukan The Associated Press. Kementerian Luar Negeri China menyangkal tuduhan itu dan mengatakan, “Perusahaan ini membuat informasi palsu tentang apa yang disebut ‘serangan peretas dari China’ lebih dari satu kali pada masa lalu.” [ps/lt]
Di Tengah Kepungan Sanksi AS, Huawei Luncurkan Telpon Pintar 4G Baru
Dalam peluncuran produknya pada 23 Maret lalu di Shanghai, raksasa teknologi China, Huawei meluncurkan seri telpon pintar P60 khasnya dengan kamera kelas atas dan ponsel seri Mate X3 yang dilengkapi dengan layar lipat. Pada acara peluncuran tersebut terdapat pertunjukkan serta pidato tentang produk anyar Huawei itu. Tetapi ada sesuatu yang hilang dari apa yang ditawarkan Huawei, yaitu teknologi 5G, yang memberi ponsel akses internet cepat yang diinginkan oleh banyak konsumen di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Telepon pintar itu juga tidak memiliki akses ke sistem operasi Google Android dan aplikasi populer Barat seperti Google Maps. Peluncuran tersebut meredam “rumor bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menjual bisnis telepon genggamnya, agar menunjukkan ketangguhan perusahaan di tengah pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah AS,” menurut media China Daily yang berafiliasi dengan pemerintah. Yu Chengdong, CEO grup bisnis perangkat Huawei, mengatakan pada acara itu, “Kami mengalami musim dingin selama empat tahun di bawah sanksi. Kini musim semi tiba dan kami bersemangat tentang masa depan.” Pada tahun 2020, Huawei dengan cepat melampaui Apple dan Samsung untuk menjadi penjual ponsel pintar terbesar di dunia, ketika pangsa pasarnya mencapai 18 persen, menurut pelacak pasar Canalys. Kemudian pemerintahan Trump memberlakukan pengawasan ekspor AS. Tahun lalu Huawei memiliki 2 persen pangsa pasar ponsel pintar dunia, dengan sebagian besar penjualannya berada di China. Kini pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk melarang seluruh ekspor teknologi kepada Huawei. Dan lini bisnis smartphone milik Huawei, perusahaan yang berbasis di Shenzen, tampaknya masih bergantung pada teknologi asal AS untuk beberapa komponen utama dalam produknya. [ps/jm]