Bali, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menyampaikan bahwa beberapa proyek gas di wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) akan onstream pada tahun ini. Adapun tambahan gas diperkirakan dapat mencapai 417 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Kepala SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan dengan beroperasinya proyek milik Huski CNOOC Madura Ltd (HMCL) dan Pertamina EP Cepu (PEPC), maka produksi gas di Jabanusa akan bertambah sebesar 417 MMSCFD.
Dengan rincian proyek yakni pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) oleh PEPC menyumbang produksi 192 MMSCFF, kemudian Lapangan MDA-MBH yang dioperatori oleh HMCL sebesar 175 MMSCFD, dan Lapangan MCA sebesar 50 MMSCFD.
“Ini memang jadi tantangan, kalau kita lihat saat ini produksi gas kita kan sekitar 600 MMSCFD di Jatim. Nah penyerapannya tentu fluktuatif. Tapi maksimum saat ini sudah 600 an tapi dengan adanya HCML masuk JTB onstream juga kita akan ada tambahan sekitar 192 ditambah 170 dan 50,” katanya saat ditemui di Bali, Rabu (29/6/2022).
Lebih lanjut Nurwahidi sendiri merinci untuk proyek JTB diharapkan dapat onstream pada bulan Juli tahun ini. Sementara untuk proyek Lapangan MDA-MBH pada Agustus, dan Lapangan MCA pada bulan Oktober.
Seperti diketahui, SKK Migas memproyeksikan bahwa proyek gas Jambaran Tiung Biru akan beroperasi tahun ini. Terutama setelah sebelumnya mengalami sejumlah kendala.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan proyek yang di operatori oleh PT Pertamina EP Cepu dapat segera on stream di tahun ini. Adapun jika tidak ada kendala dalam pengerjaan proyek, diharapkan JTB dapat on stream di pertengahan tahun ini.
“Kami sampaikan JTB diharapkan bulan Juli 2022 akan on stream dengan tambahan produksi 190 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD),” kata Dwi dalam Konferensi Pers – Kinerja Hulu Migas Kuartal I Tahun 2022, Jumat (22/4/2022)
Proyek JTB yang diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia memiliki kapasitas produksi mencapai 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Adapun sebanyak 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik milik PLN.
Proyek gas dengan nilai Capex US$ 1,5 miliar ini ke depan akan memasok ketersediaan gas di Pulau Jawa yang cukup besar.
Artikel Selanjutnya
AS dan Eropa Kompak ‘Buang’ Gas dan Minyak dari Rusia!
(pgr/pgr)