TRIBUNKALTIM.CO – Masyarakat Indonesia mengenal betul gadget atau smartphone bernama BlackBerry.
Popularitas BlackBerry terkenang sekitar tahun 2000-an, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki gadget BlackBerry ini.
Ponsel merek Nokia yang sempat menjadi raja pasar pernah dilengserkan secara alamiah. Pangsa pasar BlackBerry benar-benar jadi teratas hingga membuat Nokia tidak berdaya, banyak ditinggalkan konsumennya.
Nokia ‘mati’, BlackBerry berkibar di pasaran. Namun jarum ekonomi bergerak, roda ekonomi berputar, kini bergantian, BlackBerry masuk ke alam senja.
Baca juga: DAFTAR HP Blackberry yang Tak Bisa Lagi Dipakai, Usai BB OS Resmi Berhenti Beroperasi
Produk ponsel BlackBerry sempat merajai pasar ponsel pintar di sejumlah negara, termasuk Indonesia, BlackBerry kini tidak ada lagi gaungnya.
Masa kejayaannya sudah habis. BlackBerry pernah berjaya dalam industri smartphone setelah sukses menyingkirkan Nokia.
Pada tahun 2008, perusahaan ini bernilai 84 miliar dollar AS. Produk-produknya pun digemari banyak orang.
Saking jayanya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie yang adalah mantan co CEO BlackBerry, perusahaan yang sebelumnya bernama Research in Motion (RIM), meremehkan kedatangan Apple iPhone yang diperkenalkan Steve Jobs di tahun 2007. Yang terjadi belakangan, ketenaran ponsel BlackBerry malah digilas iPhone.
Nasibnya kian suram setelah dikangkangi ponsel-ponsel pintar berbasis Android yang sebelumnya juga diremehkan manajemen BlackBerry.
Baca juga: Selamat Tinggal BlackBerry, Pioner Ponsel dengan Keyboard QWERTY hingga Tergerus Android dan iPhone
BlackBerry percaya diri dengan tampilan khasnya berupa keypad Qwerty dan meremehkan Apple dan ponsel Android yang mengandalkan layar sentuh (touchscreen).