Jakarta (ANTARA) – Ahli teknologi Todd Terrazas, Max Einhorn, Mike Gioia, dan Ian Eck membuat kompetisi Cinema Synthetica yang menantang pembuat film membuat film pendek menggunakan Artficial Intelligence (AI) generatif dalam waktu 48 jam.
Ditulis lamam Variety, Sabtu (11/5), tantangan untuk sembilan pembuat film pembuat film pendatang baru ini dibuat untuk menunjukkan potensi alat AI untuk memengaruhi masa depan pembuatan film.
Sembilan peserta Cinema Synthetica dipilih dengan cermat untuk tantangan ini dan kemudian dibagi menjadi tim yang terdiri dari tiga orang. Setelah dua hari kerja penuh, film-film tersebut akan dipresentasikan di konferensi AI on the Lot pada 16 Mei di pusat kota Los Angeles mana para kreatif Hollywood dapat berkolaborasi dengan mereka yang berada di garis depan kecerdasan buatan.
Baca juga: SAG-AFTRA ratifikasi kontrak yang melindungi hak pengisi suara dari AI
Baca juga: LSF berencana ciptakan AI untuk kontrol tontonan anak
Film buatan mereka akan tampil di hadapan panel juri yang mencakup orang dalam industri seperti Einhorn, Jeff Clanagan, Kathleen McCaffrey, Momo Wang, Rachel Joy Victor, dan Jackee Chang.
Para tim akan mendasarkan film pendek mereka pada naskah dialog saja yang ditulis oleh penulis skenario pemenang Emmy Award, Bernie Su (“Artificial,” “The Lizzie Bennet Diaries”). Film tersebut harus berdurasi antara dua dan lima menit dan diproduksi dengan anggaran 500 dolar AS.
AI telah menjadi isu yang sangat kontroversial di dunia hiburan, salah satu pendiri kompetisi Einhorn menekankan bahwa AI generatif adalah alat untuk membantu pembuat film meningkatkan visi kreatif mereka.
“AI Generatif dirancang untuk merevolusi proses pembuatan film, bukan dengan menghilangkan lapangan kerja namun dengan memberdayakan lebih banyak individu kreatif untuk berbagi cerita mereka,” kata Einhorn.
“Kamera digital dan Internet telah mengurangi hambatan masuk bagi pendongeng, dan kompetisi ‘Cinema Synthetica’ merupakan bukti bagaimana GenAI akan melakukan hal yang sama. Kompetisi ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat memberikan manfaat bagi proses pembuatan film, bukan menghambatnya,” tambahnya.
Senada dengan pernyataan Einhorn, Bernie Su menekankan bahwa masih banyak aspek kemanusiaan di balik pembuatan film pendek tersebut
“Saat para pembuat film memadukan alat AI dengan bakat manusia mereka yang luar biasa, mereka akan membuat film yang tidak mungkin dilakukan tiga bulan lalu dengan sumber daya ini, merupakan suatu kehormatan untuk memberikan percikan inspirasi dalam acara inovatif ini,” tambah Su.
“Para seniman ini mewakili ujung tombak dan akan dengan kuat menampilkan alat-alat mutakhir,” kata Terrazas, produser eksekutif dan salah satu pendiri Cinema Synthetica dan penyelenggara utama AI di Lot.
Kompetisi ini disponsori oleh Adobe, yang ingin memamerkan produk perangkat lunak AI terbarunya.
Baca juga: Suara Edith Piaf akan dibuat ulang dengan AI untuk film animasi
Baca juga: Kecerdasan buatan belum jadi ancaman industri film
Baca juga: “B”, proyek film fiksi ilmiah yang diperankan robot
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024