Jepang, Jumat (12/1) berhasil meluncurkan sebuah roket yang membawa satelit pengumpul data intelijen pemerintah dalam misi untuk mengawasi pergerakan di lokasi-lokasi militer di Korea Utara dan untuk meningkatkan tanggapan terhadap bencana alam.
Roket H2A, yang diluncurkan oleh Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Ltd. itu bertolak dari Pusat Antariksa Tanegashima di bagian barat daya Jepang. Roket itu membawa satelit optik sebagai bagian dari upaya Tokyo untuk segera membangun kemampuan militernya.
Pusat Satelit Intelijen Kabinet pemerintah dan MHI menyebut peluncuran itu berhasil, dan mengatakan bahwa satelit Optical-8 berhasil memisahkan diri dari roket dan memasuki orbit sesuai rencana.
Satelit optik dapat menangkap citra dengan lebih rinci, meskipun kemampuannya terbatas dalam cuaca buruk. Jepang memulai program satelit pengumpul data intelijen setelah rudal Korea utara terbang di atas Jepang pada tahun 1998. Jepang ingin membangun jaringan terdiri dari 1- satelit, termasuk yang membawa radar yang dapat beroperasi pada malam hari atau dalam cuaca buruk, untuk mendeteksi dan memberi peringatan dini mengenai kemungkinan peluncuran rudal.
Seraya menyambut keberhasilan peluncuran itu, Hiroki Yasuda, pejabat senior di Pusat Satelit Intelijen Kabinet, mengatakan kepada wartawan bahwa Optical-8 penting bagi kemampuan pengumpulan informasi Jepang.
“Dengan lingkungan keamanan di sekitar Jepang yang semakin serius serta ketidakpastian dan risiko bencana alam yang meningkat, satelit intelijen sangat penting untuk urusan luar negeri, pertahanan dan keamanan serta untuk kepentingan tanggap bencana,” kata Yasuda. “Kita perlu terus memperkuat kemampuan intelijen kita.”
Akan perlu waktu berbulan-bulan bagi satelit yang baru diluncurkan itu untuk mulai memasok informasi, kata Yasuda. [uh/ab]
https://www.voaindonesia.com/a/jepang-luncurkan-satelit-untuk-awasi-rudal-korea/7437172.html