Bila Anda pencinta lingkungan dan ingin mengharumkan nama bangsa dalam kompetisi olahraga internasional, barangkali “SpoGomi World Cup” perlu dipertimbangkan.
Menurut penggagas kejuaraan ini, Kenichi Mamitsuki, dari Nippon Foundation, olahraga yang satu ini mulai diperkenalkan pada tahun 2008, dan kini populer di Jepang. SpoGomi sendiri merupakan kepanjangan dari “sport” atau olahraga dan “gomi” atau sampah.
“Awalnya, orang-orang tidak mengerti dan mereka berpikir saya bercanda. Orang-orang bahkan mengolok-olok kegiatan yang berkontribusi pada masyarakat ini. Tapi kemudian mereka mulai tertarik dan melakukannya. Anak-anak mereka juga mulai belajar memilah sampah di rumah. Saya mendengar cerita-cerita bagus ini dan itu membuat saya berpikir bahwa saya harus terus melakukannya,” jelasnya.
Mamitsuki dan sejumlah rekannya akhirnya memutuskan untuk serius menyelenggarakan SpoGomi. Sepanjang tahun ini saja sudah 230 kontes dilangsungkan di berbagai penjuru Jepang. Sampai-sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menyelenggarakannya pada tingkat global di Tokyo.
Ada 21 tim yang terlibat dalam kejuaraan dunia perdana SpoGomi. Tim Inggris, “The North Will Rise Again”, mengalahkan trio tuan rumah Jepang di posisi kedua dengan memperoleh 9.046,1 poin karena mengumpulkan 57,27 kilogram sampah.
Yang menarik, acara ini diselenggarakan di kawasan Shibuya dan Omotesando yang terkenal bersih, sehingga mengumpulkan sampah merupakan kegiatan yang sangat menantang.
Tim yang terdiri dari tiga orang dari negara-negara seperti Australia dan Brazil menjelajahi kedua kawasan itu selama 90 menit dalam dua sesi untuk mencari sampah dan kemudian memilah apa yang mereka temukan ke dalam kategori yang sesuai.
Jonathan Winship, salah satu anggota tim Inggris, berharap olahraga yang satu ini menyebar karena bermanfaat bagi lingkungan.
“Saya berharap ini akan menjadi sangat populer. Saya kira ada banyak potensi untuk itu. Sangat menyenangkan, ini sangat menguras tenaga. Tubuh kami pasti akan nyeri-nyeri besok. Jadi ini benar-benar terasa seperti olahraga yang pantas,” kata Winship.
Tidak sembarang orang bisa ikut kejuaraan dunia ini. Setiap tim yang menjadi perwakilan sebuah negara harus memenangkan kompetisi serupa di tingkat nasional, atau dikenal sebagai pejuang lingkungan yang gigih.
Kejuraan dunia kedua SpoGomi menurut rencana akan diselenggarakan pada tahun 2025.
Mamitsuki dari Nippon Foundation berharap, sebelum 2030, sedikitnya 50 negara telah menyelenggarakan olahraga mengumpulkan sampah ini. [ab/uh]
https://www.voaindonesia.com/a/spogomi-kejuaraan-dunia-kumpulkan-sampah/7368990.html