Jakarta, CNN Indonesia —
Hujan meteor Orionid bakal mencapai puncaknya malam ini, Minggu (22/10) malam, dan dapat disaksikan di langit Indonesia. Simak jadwalnya.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menggambarkan Orionid merupakan “salah satu hujan meteor terindah tahun ini.”
Hujan meteor ini bisa muncul di mana saja di langit. Kendati begitu, tampaknya mereka berasal dari dekat Betelgeuse, bintang raksasa merah terkenal di rasi bintang Orion.
Bintang jatuh terjadi ketika meteor bergesekan dengan partikel udara dan menciptakan panas yang menguapkan meteor hingga membuat garis cahaya terang di langit.
Ketika puncak hujan meteor ini terjadi, Bulan mendekati fase kuartal pertama. Langit paling gelap akan terjadi setelah tengah malam setelah Bulan terbenam.
Menurut NASA hal ini dinilai ideal karena Orionid paling baik terlihat pada jam-jam setelah tengah malam. Lokasi pengamatan yang lebih baik adalah di tempat yang punya langit gelap minim polusi cahaya.
Jadwal puncak
Puncak hujan meteor Orionid terjadi saat Bumi ‘menerobos’ bagian debu dan puing-puing yang ditinggalkan komet Halley di tata surya bagian dalam.
Menurut American Meteor Society hujan meteor Orionid sebetulnya aktif mulai 26 September hingga 22 November. Akan tetapi, waktu terbaik untuk menyaksikannya hanya pada satu malam.
Lalu, kapan kita bisa menyaksikan puncak hujan meteor Orionid?
Mengutip LiveScience, puncak itu terjadi Sabtu (21/10) pukul 01.00 EDT waktu Amerika Serikat. Pada momen puncak ini, diperkirakan ada sekitar 23 ‘bintang jatuh’ per jam dengan kecepatan 66 kilometer per detik atau sekitar 238ribu km/jam.
Sementara, puncak hujan meteor di Indonesia sehari lebih lambat.
Observatorium Bosscha,melalui akun instagramnya, mengungkap puncak hujan meteor Orionid terjadi pada 22 Oktober pukul 22.14 WIB sampai dengan fajar. Hujan meteor ini dapat dilihat di arah rasi Orion.