Suara.com – Para pendukung Prabowo Subianto dan Partai Golkar menghabiskan uang paling banyak untuk membayar iklan politik di Facebook, demikian yang terungkap dari laporan Ad Library Meta yang diakses Sabtu (21/10/2023).
Meta, induk usaha Facebook, sejak 2019 lalu sengaja membuka data semua iklan politik yang masuk di platformnya agar tidak dituding ikut campur dalam pemilu sebuah negara.
Dalam laporan itu, publik bisa melihat siapa yang membayar iklan, konten apa saja yang diiklankan dan berapa uang yang dihabiskan untuk iklan-iklan tersebut.
Di tengah memanasnya suhu politik di Indonesia jelang Pemilu 2024, Suara.com memeriksa Ad Library Meta dan menemukan bahwa para pendukung Prabowo Subianto dan Golkar adalah yang paling banyak mengahmburkan uang di Facebook.
Pendukung Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, dua saingan Prabowo di Pilpres, juga tidak mau kalah soal membakar uang di media sosial bikinan Mark Zuckerberg tersebut.
Tetapi uniknya bohir di balik akun-akun pendukung Anies dan Ganjar di Facebook misterius, berbeda dari para pendana iklan politik Prabowo dan Golkar.
Berikut adalah daftar pembayar iklan politik di Facebook terbesar di Indonesia dalam 30 hari terakhir:
1. Prabowo Subianto
Selama 30 hari terakhir, ada dua pihak yang menghabiskan uang paling banyak: indonesia Adil makmur dan Bakti Untuk Rakyat. Keduanya menghabiskan sekitar Rp 999 juta untuk menyebarkan konten-konten Prabowo di Facebook.
Tidak diketahui siapa di balik indonesia Adil makmur, tetapi nama ini sama dengan nama koalisi gabungan partai pendukung Ketum Gerindra itu pada Pemilu 2019 lalu. Entitas ini menghabiskan sekitar Rp 530 juta untuk menyebarkan konten-konten dari akun Facebook resmi Prabowo.
Sementara Bakti Untuk Rakyat entitas yang mengeklaim sebagai komunitas akar rumput pendukung Prabowo. Konten yang diiklankan di Facebook adalah milik lembaga itu sendiri.
Kedua akun ini sama-sama menyasar audiens berusia 21 – 55 tahun di seluruh Indonesia.
Jika ditarik lebih kebelakang, indonesia Adil makmur dan Bakti Untuk Rakyat sudah menghabiskan sekitar Rp 2,7 miliar untuk mempromosikan Prabowo di Facebook dalam 90 hari terakhir.
2. Golkar
Entitas kedua yang menghabiskan duit paling banyak di Facebook adalah Yayasan Golkar Institut SPKP. Lembaga sekolah politik Golkar ini selama 30 hari terakhir sudah menghabiskan Rp 198 juta untuk mempromosikan konten-konten di akun Facebook Golkar 2024.
Jika melihat data 90 hari terakhir, Yayasan Golkar Institut sebenarnya sudah membakar sekitar Rp 2,2 miliar, dengan rincian Rp 1,6 miliar untuk promosi konten-konten akun Golkar 2024 dan Rp 600 jutaan untuk menyebarkan konten-konten di akun Facebook resmi Erwin Aksa, salah satu wakil ketum Golkar.
Audiens yang disasar adalah seluruh penduduk Indonesia dengan usia 21 – 65 tahun.
3. Anies Baswedan – Cak Imin
Ada setidaknya 4 entitas yang getol mempromosikan konten-konten untuk capres Anies Baswedan di Facebook. Keempatnya adalah Unboxing Anies, Aksi Tanggap Anies, Suara Anies, Politik Wakanda dan Gerakan Nahdliyyin Bersatu.
Iklan untuk empat akun di atas juga dibayar oleh pihak-pihak dengan nama yang sama.
Unboxing Anies menghabiskan sekitar Rp 124 juta; Aksi Tanggap Anies membakar Rp 102 juta; Suara Anies dengan Rp 67 juta dan Gerakan Nahdliyyin Bersatu menggelontorkan Rp 84 juta di 30 hari terakhir untuk mempromosikan pasangan yang dikenal dengan akronim Amin itu.
Tetapi jika melihat data 90 hari ke belakang, Unboxing Anies sudah menghabiskan Rp 202 juta; Aksi Tanggap Anies dengan Rp 180 juta dan Suara Anies dengan Rp 134 juta.
Unboxing Anies mempromosikan konten-konten dukungan untuk Anies Baswedan di 12 wilayah: Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Bekasi, Depok dan Tangerang.
Usia audiens yang ditarget adalah 18 – 65 tahun.
Sementara Aksi Tanggap Anies secara khusus menargetkan audiens – selain 8 provinsi di atas – 5 provinsi Sulawesi (kecuali Gorontalo) dan Sumatra Selatan.
Suara Anies di sisi lain juga menargetkan iklannya untuk audiens di seluruh provinsi di Jawa serta di Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.
Sebenarnya ada satu akun lagi yang dicurigai didanai para pendukung Anies, yakni Politik Wakanda dan didanai oleh wakandaforever. Konten-konten berbayar di dalam akun ini berisi kritik dan ejekan terhadap Prabowo, Jokowi, Erick Thohir hingga Ganjar.
Politik Wakanda ini sudah menghabiskan Rp 40 juta dalam sebulan terakhir dan audiens sasarannya berlokasi di Jawa dan Sumatra.
Tidak diketahui siapa sebenarnya bohir di balik akun-akun Facebook pendukung Anies di atas.
4. Ganjar Pranowo
Sementara capres dari PDIP Ganjar Pranowo juga punya pendukung royal di Facebook yang menggunakan akun Melihat Indonesia, GanjarFans dan Nikmatul Sugiyarto.
Sama seperti akun-akun pendukung Anies, bohir di balik akun-akun pro Ganjar dan Mahfud MD ini juga misterius.
Melihat Indonesia, yang menghabiskan Rp 146 juta dalam 30 hari terakhir, banyak berisi konten yang menyudutkan Jokowi sembari memuja Ganjar. Audiens yang jadi fokusnya adalah di warga Jawa Barat dengan usia 21 – 65 tahun.
Melihat Indonesia bahkan sudah membakar Rp 323 juta dalam 90 hari terakhir.
Sementara GanjarFans, yang menghabiskan Rp 70 juta di sebulan terakhir, punya target lebih spesifik: kabupaten dan kota di Jawa Barat serta Sumatra Barat yang dikenal bukan sebagai kantong suara PDIP.
GanjarFans sendiri menghabiskan Rp 141 juta di Facebook selama 3 bulan terakhir.
Nikmatul Sugiyarto di sisi lain sudah menghamburkan Rp 43 juta di 30 hari belakangan untuk promosikan Ganjar di Facebook. Sementara di 3 bulan kemarin, total Rp 84 juta yang dihabiskan.
5. Erwin Aksa
Wakil Ketua Umum Golkar ini juga aktif dipromosikan di Facebook oleh dua entitas, yakni Yayasan Golkar Institute dan PT Infobox Media Indonesia.
Selama sebulan terakhir, Yayasan Golkar Institute sudah membayar Rp 41 juta untuk mempromosikan konten-konten dari akun Facebook resmi Erwin Aksa, calon anggota DPR Golkar di Dapil III Jakarta.
Target audiensnya adalah warga Jakarta Utara, Jakarta Barat, Muara dan Jawa Barat.
Sementara di periode yang sama Infobox membayar sekitar Rp 64 juta untuk mempromosikan akun Facebook Erwin Aksa kepada audiens yang sama.
Jika dilihat data 3 bulan terakhir, Yayasan Golkar Institute sudah menghabiskan total Rp 680 juta untuk mempromosikan Erwin Aksa di Facebook.