Konsentrasi tritium dalam air limbah yang dikeluarkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima-Daiichi di Jepang berada di bawah tingkat yang diperkirakan dan tidak menimbulkan risiko bagi penduduk, kata kepala pengawas atom PBB pada hari Selasa (29/8).
“Sejauh ini kami dapat memastikan bahwa pembuangan pertama dari perairan ini tidak mengandung radionukleida pada tingkat yang membahayakan,” kata Rafael Grossi kepada kantor berita AFP ketika berkunjung ke Stockholm.
Dua belas tahun setelah salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia, Jepang mulai membuang air limbah ke Samudera Pasifik minggu lalu, dan secara bertahap membuang air seukuran sekitar 540 kolam renang Olimpiade selama beberapa dekade.
IAEA mengatakan pada tanggal 24 Agustus bahwa analisis independennya terhadap konsentrasi tritium dalam air encer yang dibuang “jauh di bawah batas operasional 1.500 becquerel per liter.”
Batasan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan standar keselamatan nasional Jepang.
Jepang telah berulang kali menegaskan bahwa air limbah yang telah diolah itu tidak berbahaya, namun tindakan tersebut menimbulkan ketakutan di kalangan nelayan lokal dan memicu kemarahan di China, yang telah menghentikan impor makanan hasil laut dari Jepang. [lt/ka]
https://www.voaindonesia.com/a/kepala-iaea-air-limbah-olahan-pltn-fukushima-tak-beracun/7246824.html