Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah situs sempat mengalami delay atau jeda ketika dibuka dari Twitter atau yang kini bernama X. Situs-situs tersebut terindikasi merupakan situs yang tidak disukai miliarder Elon Musk.
Delay atau jeda untuk akses ke sejumlah situs tersebut dilaporkan mencapai 5 detik.
Dikutip dari The Guardian, beberapa situs tersebut termasuk The New York Times, Reuters, Instagram, Blue Sky, serta platform jejaring sosial lain.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Rabu (16/8) pukul 16.00 WIB, browser Google Chrome terasa lebih lambat ketika membuka situs New York Times dan Reuters dari tautan yang dibagikan di Twitter.
Tautan yang dibuka menampilkan halaman kosong selama beberapa detik sebelum akhirnya mengarahkan ke situs yang diminta. Namun, ketika membuka situs lain, browser bisa merespons lebih cepat.
Per pukul 20.24 WIB, kondisi membaik. Jeda akses ke situs-situs di atas tak jauh beda dengan delay ke situs lainnya.
Menurut The Guardian, situs-situs yang tautannya melambat termasuk pesaing Twitter dan kantor publikasi berita yang memiliki hubungan buruk dengan pemilik Twitter, Elon Musk. Hubungan buruk ini disebut akibat dari pemberitaan yang kritis.
Jeda tersebut tampaknya hanya melibatkan tautan t.co, sebuah layanan yang memproses dan menyingkat tautan yang diposting ke Twitter.
Sebagai informasi, Musk telah melancarkan serangan terhadap para pengkritiknya di media. Pada April, Twitter melabeli BBC dan NPR sebagai ‘media yang berafiliasi dengan negara’, sebuah langkah yang menuai protes dari kedua media tersebut dan para stafnya.
Pada 12 April, NPR mengumumkan mereka keluar dari Twitter dan halaman utama mereka tidak memiliki postingan baru sejak saat itu.
Pada bulan yang sama Twitter mulai menandai tautan ke Substack, sebuah platform penerbitan konten independen, sebagai tautan yang tidak aman.
Langkah ini dilakukan setelah Substack mengumumkan fitur baru, “Substack Notes” yang menawarkan pengalaman seperti Twitter untuk basis pengguna perusahaan yang terdiri dari para penulis buletin dan pembacanya, yang sebagian di antaranya adalah pelanggan berbayar.
Substack berpendapat Notes dan Twitter tidak harus menjadi pesaing tetapi seharusnya saling melengkapi satu sama lain.
Twitter yang kini bernama X tidak segera menanggapi permintaan komentar dari The Guardian.
Sebagai informasi, Twitter telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran beberapa bulan lalu, dan tim komunikasi mereka menjadi salah satu yang terdampak.