Microsoft merumahkan 10.000 karyawan, sebagian berasal dari studio-studio gaming yang berada di bawah naungannya
Industri teknologi dan gaming global sedang tidak dalam kondisi prima di awal tahun 2023 ini. Hal itu terbukti dari aksi PHK massal yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar macam Microsoft dan Google.
Microsoft misalnya, mengumumkan pada 18 Januari lalu bahwa mereka akan merumahkan sekitar 10.000 orang, yang kurang lebih mewakili 5 persen dari total karyawan Microsoft di seluruh dunia. Google menyusul pada tanggal 20 Januari, lewat sebuah posting blog yang mengumumkan keputusannya memecat sekitar 12.000 karyawan.
Keputusan raksasa-raksasa teknologi ini rupanya juga merembet ke industri lain, spesifiknya gaming. Microsoft, seperti yang kita tahu, punya divisi Xbox dengan lusinan studio sebagai anak perusahannya. Laporan dari Washington Post menyebutkan bahwa dari 10.000 karyawan yang di-PHK Microsoft, sebagian merupakan karyawan dari 343 Industries (developer franchise Halo) dan Bethesda.
Karyawan The Coalition (developer Gears of War) juga ikut terdampak, demikian pula mereka yang bekerja di divisi Xbox secara langsung. Jumlah pastinya tidak diketahui, dan Microsoft pun juga enggan menyingkap detail yang lebih lengkap.
Lebih mengejutkan lagi adalah aksi PHK massal ini rupanya juga memakan korban karyawan-karyawan senior. Will Waltz, seorang animator yang sudah bekerja selama 12 tahun di 343 Industries, mengumumkan lewat LinkedIn bahwa dirinya merupakan salah satu dari 10.000 karyawan Microsoft yang mendadak kehilangan pekerjaannya.
Google di sisi lain memang tidak memiliki divisi gaming sebesar Microsoft, akan tetapi mereka punya Stadia, yang sudah resmi tutup sejak tanggal 18 Januari kemarin. Alhasil, kita tidak perlu terkejut seandainya 12.000 orang yang dirumahkan Google itu juga mencakup banyak karyawan Stadia.
Di luar Microsoft dan Google, sejumlah pemain besar lain di industri gaming juga ikut memangkas tenaga kerjanya secara signifikan. Unity Software, perusahaan pengembang engine Unity, memecat sebanyak 284 karyawan sebagai tindakan lanjutan atas keputusannya menutup divisi olahraga dan hiburan langsung.
Juga di waktu yang hampir bersamaan, Riot Games mengumumkan rencana restrukturisasi dengan merumahkan 46 karyawan, sebagian besar dari divisi publishing, recruiting, dan operasional esports.
Bahkan industri media gaming pun rupanya juga terkena dampaknya. Media gaming kenamaan seperti GameSpot dan Giant Bomb dikabarkan memecat lusinan karyawannya. Keputusan yang sama juga diambil Vox Media — induk dari situs gaming Polygon dan The Verge — yang berencana memecat 7 persen dari total karyawannya.
Gambar header: Turag Photography via Unsplash.