Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya memastikan kesiapan layanan telekomunikasi untuk …
Month: February 2024
Cerita penjual mukena dapat penghargaan di Shopee Super Awards 2023
Shopee kembali menggelar Shopee Super Awards 2023 sebagai ajang penghargaan untuk pihak dan figur yang telah …
Senator AS Beritahu Para CEO Media Sosial ‘Produk Anda Membunuh Orang-orang’
Senator AS, Rabu (31/1) mencecar bos-bos perusahaan media sosial terbesar di dunia dan mengatakan Kongres harus segera mengesahkan legislasi yang mengatur media sosial. Platform-platform tersebut dianggap gagal melindungi anak-anak dari ancaman kekerasan seksual di dunia maya yang semakin meningkat.
Ini Keunggulan HyperOS, Pengganti MIUI di Poco X6 Pro 5G
Poco X6 Pro 5G resmi meluncur di Indonesia. Ini adalah HP Poco pertama yang menggunakan sistem operasi HyperOS, OS baru buatan Xiaomi yang menggantikan MIUI.
MediaTek Bakal Rilis Dimensity 9400 di Kuartal Keempat 2024, Bawa Performa Maksimal
Lebih lanjut, dirinya memberi bocoran mengenai Dimensity 9400 yang akan rilis di kuartal keempat 2024 ini.
Riset: Orang Indonesia Mulai Kepo Konten Politik, Sosial, Hukum, dan HAM di 2024
Riset APJII mengungkap kalau orang Indonesia mulai tertarik konten politik, sosial, hukum, dan hak asasi manusia (HAM) di internet.
Xiaomi kembangkan chip mandiri untuk tingkatkan visual hingga baterai
Xiaomi dikabarkan tengah mengembangkan secara mandiri chip besutannya untuk membawa keunggulan peningkatan visual, …
Threads IG makin banyak digunakan seiring unduhan “apps” X turun
Threads by Instagram, sebagai salah satu aplikasi jejaring sosial milik Meta secara mengejutkan menunjukkan performa …
Pasar “smartphone” global tunjukkan tren makin stabil, Apple memimpin
Perusahaan analis pasar teknologi, Canalys, merilis laporan terbaru tentang pasar smartphone secara global di Q4 2023 …
Senat AS Panggil Lima CEO Medsos soal Upaya Cegah Eksploitasi Anak
Washington, DC — Predator seksual. Fitur-fitur yang membuat ketagihan. Melukai diri sendiri dan gangguan pola makan yang memicu anoreksia, bulimia, dan makan berlebihan yang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Standar kecantikan yang tidak realistis. Perundungan. Inilah sebagian masalah yang dihadapi anak muda di media sosial. Sejumlah aktivis perlindungan anak dan anggota-anggota Kongres mengatakan perusahaan-perusahaan media sosial tidak melakukan cukup banyak hal untuk melindungi mereka. CEO Meta, TikTok, X, dan beberapa perusahaan media sosial lainnya hari Rabu (31/1) memberikan kesaksian di hadapan Komite Kehakiman Senat seiring semakin besarnya kekhawatiran para orang tua dan anggota-anggota Kongres tentang dampak media sosial terhadap kehidupan anak muda. Sidang dimulai dengan rekaman kesaksian anak-anak dan orang tua yang mengatakan mereka atau anak-anak mereka dieksploitasi di media sosial. “Mereka bertanggung jawab atas banyak bahaya yang dihadapi anak-anak kita di dunia maya,” kata Dick Durbin dari Partai Republik yang mengetuai komite tersebut dalam pidato pembukaannya. “Pilihan desain mereka, kegagalan mereka untuk berinvestasi secara memadai dalam menjaga kepercayaan dan keamanan, target melibatkan secara terus menerus dan mencari keuntungan di atas keamanan dasar, semuanya telah membuat anak-anak dan cucu-cucu kita dalam bahaya.” Senator Lindsay Graham dari negara bagian South Carolina, anggota Partai Republik di panel Kehakiman itu, menggemakan sentimen Durbin dan mengatakan ia siap bekerja sama dengan Partai Demokrat untuk menyelesaikan masalah ini. “Setelah bertahun-tahun menangani masalah ini dengan Anda dan yang lainnya, saya menyimpulkan perusahaan media sosial yang saat ini ada, dirancang dan beroperasi adalah produk yang berbahaya,” kata Graham. Dia mengatakan kepada para eksekutif itu bahwa platform mereka memang telah memperkaya kehidupan, namun sudah saatnya untuk menghadapi “sisi gelapnya”. Para CEO Klaim Sudah Buat Piranti untuk Lindungi Anak Dimulai dengan Jason Citron dari Discord, para eksekutif memuji alat keamanan yang ada di platform mereka dan pekerjaan yang telah dilakukan dengan organisasi nirlaba dan penegak hukum untuk melindungi anak-anak di bawah umur. Snapchat mengatakan mulai mendukung rancangan undang-undang federal yang akan meminta tanggung jawab hukum untuk aplikasi dan platform sosial yang merekomendasikan konten berbahaya kepada anak di bawah umur. CEO Snapchat, Evan Spiegel, menegaskan kembali dukungan perusahaan dan meminta industri untuk mendukung RUU tersebut. CEO TikTok Shou Zi Chew mengatakan TikTok senantiasa menegakkan kebijakan yang melarang anak-anak di bawah 13 tahun untuk menggunakan aplikasi ini. Sementara CEO X Linda Yaccarino mengatakan X, yang sebelumnya bernama Twitter, tidak melayani anak-anak. “Kami tidak memiliki lini bisnis yang didedikasikan untuk anak-anak,” kata Yaccarino. Ia mengatakan perusahaan ini juga akan mendukung “Stop CSAM Act,” sebuah undang-undang federal yang mempermudah korban eksploitasi anak untuk menuntut perusahaan teknologi. Aktivis Anak: Perlu Regulasi Ketat Namun, para pendukung kesehatan anak mengatakan bahwa perusahaan media sosial telah berulang kali gagal melindungi anak di bawah umur. “Ketika Anda dihadapkan pada keputusan keamanan dan privasi yang sangat penting, pendapatan yang diperoleh seharusnya tidak menjadi faktor pertama yang dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan ini,” ujar Zamaan Qureshi, salah satu ketua “Design It For Us,” satu koalisi aktivis yang dipimpin anak-anak muda untuk menciptakan lingkungan media sosial yang lebih aman. “Perusahaan-perusahaan ini berkesempatan melakukan hal itu sebelumnya, tetapi mereka gagal. Jadi diperlukan regulasi atau aturan independen untuk mengaturnya.” [em/jm]