Harga Oppo Pad Air 2 cukup terjangkau di kelasnya.
Month: November 2023
CEO Bursa Kripto Binance Mengaku Bersalah dan Mengundurkan Diri untuk Akhiri Penyelidikan AS
Kepala bursa mata uang kripto terbesar di dunia, Binance, telah mencapai kesepakatan dengan jaksa federal AS di mana ia akan mengundurkan diri dan membayar denda sebesar US$50 juta (sekitar Rp775 miliar). Changpeng Zhao, CEO Binance, juga akan mengaku bersalah telah melanggar undang-undang antipencucian uang AS dan perusahaan yang didirikannya itu akan membayar denda $4 miliar (sekitar Rp62 triliun). Jaksa Agung AS Merrick Garland mengumumkan kesepakatan pembelaan tersebut pada hari Selasa (21/11). “Binance memfasilitasi transaksi mata uang kripto yang tidak diatur senilai miliaran dolar. Binance dengan sengaja memungkinkan transaksi senilai ratusan juta dolar antara pengguna platform asal Amerika Serikat dengan pengguna yang dijatuhi sanksi oleh AS. Selain itu, platformnya juga mengakomodasi penjahat di seluruh dunia yang menggunakan Binance untuk memindahkan uang curian dan hasil kejahatan lainnya,” kata Garland. Pengacara Zhao dan Binance, serta juru bicara perusahaan tersebut, tidak menanggapi permintaan untuk memberikan tanggapan. Perkembangan itu menjadi pukulan telak baru bagi dunia kripto sejak vonis bersalah bagi pendiri FTX Sam Bankman-Fried awal tahun ini. “Binance menjadi bursa mata uang kripto terbesar di dunia. Kini, Binance membayar salah satu denda perusahaan terbesar dalam sejarah AS,” ungkap Garland. Pada tahun lalu, Reuters melaporkan bahwa Binance telah berada dalam pengawasan Departemen Kehakiman sejak setidaknya tahun 2018. Kesepakatan pembelaan yang dibuat pada hari Selasa itu juga menyelesaikan tuntutan perdata yang diajukan pada Maret lalu oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC). CFTC menuduh Binance gagal menerapkan program antipencucian uang yang efektif untuk mendeteksi dan mencegah pendanaan teroris. Lembaga regulator itu menulis bahwa pada Februari 2019, mantan kepala kepatuhan (chief compliance officer) Binance menerima informasi tentang transaksi kelompok militan Palestina Hamas. Zhao, miliarder yang lahir di China dan pindah ke Kanada pada usia 12 tahun, mengatakan bahwa “pengaduan CFTC tampaknya mengandung fakta yang tidak lengkap dan kami tidak setuju dengan karakterisasi dari banyak masalah yang dituduhkan.” [rd/fw]
Apakah AI akan Mencuri Pekerjaan Anda
Hampir seluruh pekerjaan di Amerika Serikat, dari sopir truk hingga penyedia jasa penitipan anak atau pengembang perangkat lunak, mensyaratkan keterampilan yang dapat dipenuhi, atau setidaknya dilengkapi, oleh kecerdasan buatan generatif (GenAI), menurut sebuah laporan belum lama ini. GenAI adalah kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan konten berkualitas tinggi berdasarkan data input yang digunakan untuk melatihnya. “AI kemungkinan besar akan menyentuh setiap bagian dari setiap pekerjaan yang ada hingga kadar tertentu,” kata Cory Stahle, ekonom Indeed.com yang menerbitkan laporan tersebut. Laporan itu menemukan bahwa 19,7% pekerjaan, seperti dalam bidang operasi teknologi informasi, matematika dan desain informasi, menghadapi risiko paling besar terkena dampak AI, karena setidaknya 80% keterampilan kerja yang dibutuhkan posisi-posisi tersebut dapat dilakukan dengan cukup baik oleh GenAI. Tapi itu bukan berarti pekerjaan-pekerjaan tersebut pada akhirnya akan diambil alih oleh robot. “Penting untuk menyadari bahwa, secara umum, teknologi ini tidak memengaruhi keseluruhan pekerjaan. Sebenarnya sangat jarang ada robot yang akan muncul, duduk di kursi seseorang dan melakukan segala sesuatu yang dilakukan seseorang dalam pekerjaannya,” kata Michael Chui dari McKinsey Global Institute (MGI), yang meneliti dampak teknologi dan inovasi terhadap bisnis, ekonomi dan masyarakat. Peneliti Indeed.com menganalisis lebih dari 55 juta lowongan pekerjaan dan menemukan bahwa GenAI dapat melakukan 50% hingga hampir 80% keterampilan yang dibutuhkan dalam 45,7% lowongan pekerjaan tersebut. Dari 34,6% pekerjaan yang terdaftar, GenAI mampu menangani kurang dari 50% keterampilan. Pekerjaan yang memerlukan keterampilan manual atau sentuhan pribadi, seperti perawat atau dokter hewan, adalah pekerjaan yang paling kecil kemungkinannya terkena dampak AI, kata laporan tersebut. Dulu, kemajuan teknologi hampir seluruhnya berdampak pada pekerjaan manual. Namun demikian, GenAI diperkirakan paling berdampak besar pada apa yang disebut sebagai pekerja pengetahuan, yang umumnya didefinisikan sebagai orang yang mencari nafkah dengan menciptakan pengetahuan atau pemikir. Namun, untuk saat ini, AI tampaknya belum siap mencuri pekerjaan siapa pun. “Hanya ada sedikit pekerjaan yang dapat dilakukan sepenuhnya oleh AI. Bahkan dalam pekerjaan di mana AI dapat melakukan banyak keterampilan, masih ada aspek pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh AI,” kata Stahle. Alih-alih menggeser tenaga keja, para peneliti memperkirakan GenAI akan meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukan para pekerja saat ini, sehingga membuatnya lebih efisien. “Ini adalah sesuatu yang, dalam banyak hal, kami yakini akan membuka potensi manusia dan produktivitas banyak pekerja di berbagai sektor perekonomian,” kata Stahle. “Ada beberapa skenario yang bisa terjadi,” tambah Chui. “Salah satunya, kita bisa melakukan lebih banyak hal yang sudah biasa kita kerjakan. Bayangkan jika Anda seorang dosen atau guru dan Anda bisa membiarkan mesin, bukan Anda, yang menilai hasil pekerjaan murid. Daripada memberi nilai, Anda bisa memanfaatkan waktu Anda untuk membimbing murid Anda, menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka, meningkatkan kinerja mereka, membantu mereka belajar.” Tenaga kerja di AS harus mulai menggunakan teknologi baru jika mereka ingin tetap memiliki daya saing, kata Chui. “Pekerja yang paling mampu menggunakan teknologi ini akan menjadi pekerja paling kompetitif di dunia kerja,” katanya. “Memang benar sejak dulu, tapi sekarang ini menjadi semakin relevan, bahwa kita semua harus menjadi pembelajar seumur hidup.” Survei yang dikembangkan oleh Chui menemukan bahwa hampir 80% pekerja telah bereksperimen dengan alat AI. “Salah satu kekuatan besar dari alat AI generatif ini, sejauh ini, mereka dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan siapa saja untuk menggunakan alat-alat ini,” kata Stahle. “Saya sangat percaya bahwa orang-orang harus memanfaatkan alat-alat ini dan menemukan cara untuk menggabungkannya ke dalam pekerjaan yang mereka minati.” Pada akhirnya, mungkinkah salah satu manfaat tak terduga dari AI adalah tenaga kerja yang lebih efisien dan bekerja secara lebih ringan? “Secara umum, orang Amerika banyak bekerja,” kata Chui. “Mungkin kita tidak harus bekerja selama itu. Mungkin kita bisa bekerja empat hari seminggu… sehingga Anda bisa mengembalikan waktu kepada para pekerja.” [rd/jm]
MediaTek rilis Dimensity 8300 tawarkan hemat daya untuk ponsel 5G
MediaTek mengumumkan perilisan chipset terbaru dari seri Dimensity 8000, yakni Dimensity 8300 yang dirancang hemat daya untuk ponsel pintar 5G premium. “Dimensity 8300 membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk segmen …
Spotify capai kesepakatan dengan Google untuk bebas komisi PlayStore
Spotify dilaporkan telah mencapai kesepakatan khusus dengan Google yang memungkinkan aplikasi streaming musik itu terbebas dari biaya Play Store. Gizchina, Selasa (21/11) waktu setempat melaporkan, Langkah ini dilakukan …
Tokopedia terapkan “Buy More Save More” agar belanja lebih terjangkau
Tokopedia menerapkan fitur baru “Buy More Save More” atau “Beli Banyak Lebih Hemat” yang dapat membantu masyarakat membeli kebutuhan mereka dengan harga yang lebih terjangkau pada toko berstatus Power …
X Milik Musk Dikecam, Biden Bergabung di Threads
Presiden AS Joe Biden, pada Senin (20/11), bergabung dengan Threads – media sosial milik Meta, pesaing X milik Elon Musk – beberapa hari setelah Gedung Putih mengecam Musk karena mendorong pesan antisemitisme. “Teman-teman, ini Presiden Biden,” ungkapnya dalam postingan pertamanya pada hari ulang tahunnya yang ke-81. “Anda mendengar kabar saya hari ini dari platform baru, tetapi pesan saya kepada Anda tidak berubah.” “Saya tidak melihat masa depan Amerika yang gelap, suram dan terpecah belah,” tambah Biden. “Saya melihat Amerika yang siap lepas landas.” Meta milik Mark Zuckerberg, yang merupakan perusahaan induk Facebook dan Instagram, meluncurkan Threads pada Juli lalu dalam upaya untuk menggulingkan X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal dengan nama Twitter, sebagai platform utama bagi selebriti, perusahaan dan pemerintah untuk membuat pernyataan terbuka. Gedung Putih mengonfirmasi pihaknya telah meluncurkan akun Threads bagi sang presiden, Ibu Negara Jill Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, suaminya Douglas Emhoff dan Gedung Putih sendiri, dalam bahasa Inggris dan Spanyol. “Threads menjadi cara lain kami bisa berkomunikasi dengan rakyat Amerika mengenai langkah-langkah bersejarah pemerintahan ini untuk menciptakan 14 juta lapangan pekerjaan, menurunkan harga obat resep, dan melindungi kebebasan dan banyak lagi,” kata seorang pejabat Gedung Putih. Pejabat itu menambahkan bahwa peluncuran akun-akun Threads itu sudah dipersiapkan selama beberapa minggu. Namun, debut Biden di platform itu terjadi hanya tiga hari setelah juru bicara Gedung Putih mengecam Musk, orang terkaya di dunia, karena “promosi menjijikan” teori konspirasi antisemitisme. Para pengiklan juga meninggalkan X setelah pengusaha kontroversial pemilik Tesla dan SpaceX itu pekan lalu membalas sebuah postingan antisemitisme di platform X dengan kata-kata: “Anda telah mengatakan kebenaran yang sebenarnya.” Gedung Putih mengulangi kecamannya terhadap Musk pada Senin, namun mengatakan belum ada rencana mengubah proposal AS untuk menggunakan salah satu roket Starship milik Musk untuk misi pendaratan di Bulan di masa depan. “Itu bukan berarti bahwa kami menerima atau menyetujui atau memaafkan, dengan cara apa pun, retorika antisemit yang ia dorong,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam konferensi pers. Sementara itu, direktur komunikasi Gedung Putih Ben LaBolt mempromosikan postingan Threads pertama Presiden Biden… di platform X. [rd/rs]
Spesifikasi dan Skor AnTuTu Oppo Find N3, HP Lipat Anyar dengan Snapdragon 8 Gen 2
Skor AnTuTu Oppo Find N3 menembus lebih dari 1,5 juta poin.
Prediksi Harga Samsung Galaxy A25, HP Baru Ini Sudah Lolos Sertifikasi TKDN
Harga Samsung Galaxy A25 diharapkan cukup terjangkau di kelas menengah.
Drama Berlanjut, Ratusan Karyawan OpenAI Ancam Resign Buntut Sam Altman Dipecat
Ratusan karyawan OpenAI mengancam cabut (resign) dari perusahaan pembuat ChatGPT itu.