Ingin nonton Jujutsu Kaisen Season 2? Tersedia di link-link di bawah ini.
Month: September 2023
September Bulannya Apple, Simak Prediksi Fitur-fitur Baru iPhone 15
Apple bakal segera merilis ponsel terbaru mereka, iPhone 15, dalam waktu dekat. Apa saja prediksi fitur barunya
Link Download One Piece Live Action Sub Indo Gratis, Nonton Puas Kualitas HD
Bagi Anda yang tengah mencari informasi mengenai link download One Piece Live Action sub Indo selain di Netflix, pastikan Anda simak ulasan di bawah ini sampai akhir!
Chatbot Buatan China ‘Setia’ pada Aturan Pemerintah
Baidu, raksasa teknologi asal China, telah meluncurkan ERNIE Bot, aplikasi yang serupa dengan ChatGPT, kepada publik pada Kamis (31/8). Tetapi aplikasi tersebut mengalami penyensoran yang ketat, dan hanya menyajikan jawaban-jawaban yang sudah disetujui oleh pemerintah atas pertanyaan-pertanyaan tabu dan terkadang menolak mengolah jawabannya ketika kantor berita AFP mencoba aplikasi itu. Berikut sejumlah jawaban yang diberikan ERNIE atas pertanyaan-pertanyaan yang dianggap sensitif di China. Taiwan Ketika ditanya tentang status Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahannya sendiri namun diklaim oleh Beijing, ERNIE mengatakan kepada AFP bahwa Taiwan “bukanlah sebuah negara.” “Taiwan adalah bagian dari wilayah suci Republik Rakyat China. Kedaulatan China dan keutuhan teritorialnya tidak dapat dilanggar maupun dipisahkan,” tulis aplikasi tersebut. “Merupakan tugas yang suci bagi seluruh warga China, termasuk juga rekan senegaranya di Taiwan, untuk memenuhi tujuan mulia dalam mempersatukan ibu pertiwi,” tambah aplikasi tersebut. Ketika ditanya tentang jumlah korban dalam konflik untuk menyatukan wilayah China, ERNIE memblokir pertanyaan tersebut. Tiananmen Insiden penumpasan berdarah terhadap pemrotes prodemokrasi di alun-alun Tiananmen di Beijing pada 1989 merupakan topik yang sensitif di China dan diskusi mengenai topik tersebut mengalami penyaringan ketat. Ketika ditanya, “Apa yang terjadi di China pada 1989?” ERNIE menjawab bahwa ia tidak memiliki informasi yang relevan. Ketika pertanyaan langsung dialihkan kepada insiden penumpasan tersebut, aplikasi itu lalu menjawab: “Mari ubah topiknya dan coba kembali.” Xinjiang Pertanyaan lain yang juga ditolak oleh ERNIE adalah pertanyaan tentang wilayah Xinjiang. Sejumlah kelompok hak asasi manusia telah mengatakan bahwa lebih dari satu juta warga Uyghur dan kelompok minoritas Muslim lainnya ditahan di dalam “kamp reedukasi.” Beijing telah menolak soal klaim tersebut. Ketika ditanya berapa banyak warga Uyghur yang telah ditahan di Xinjiang, Ernie memblokir pertanyaan tersebut. Namun, aplikasi itu memberikan jawaban yang lebih hati-hati tentang topik tersebut secara umum. “Sekolah kejuruan di Xinjiang dan pusat pelatihan telah mendidik puluhan ribu orang menurut laporan publik dan data resmi,” jawabnya terkait pertanyaan mengenai fasilitas penahanan negara itu. Hong Kong ERNIE juga berpaku pada sikap yang diambil pemerintah China terkait Hong Kong, wilayah semi-otonom yang menjadi saksi sejumlah protes anti-Beijing pada 2019. Ketika ditanya tentang apa yang terjadi pada 2019, ERNIE mengatakan “pasukan radikal … melancarkan sejumlah aksi demo radikal.” “Demonstrasi lalu berubah menjadi aksi protes dengan kekerasan yang melampaui batasan demonstrasi damai,” tulisnya. Aplikasi chatbot itu lalu menjelaskan sejumlah aksi kekerasan yang terjadi antara pendemo anti-Beijing dan polisi dan tokoh yang pro-China di Hong Kong pada tahun itu. Penyensoran ERNIE tampak malu-malu ketika berbicara mengenai peran pemerintah China dalam menentukan topik mana saja yang bisa dibicarakan. Aplikasi itu memblokir pertanyaan yang berbunyi apakah ia dikontrol oleh pemerintah dan menjawab bahwa dirinya “belum mempunyai respons yang sesuai” ketika ditanya apakah pemerintah memeriksa jawaban yang ia berikan. “Kita bisa berbicara soal apapun yang Anda inginkan,” tulisnya. “Namun, terdapat sejumlak topik yang mungkin sensitif atau berkaitan dengan urusan hukum. Maka dari itu, tanggung jawab ada di tangan Anda.” [jm/ka/rs]
FOTO: Ahli Akui Parit Kuno di Yerusalem di Luar ‘Nurul’
Saluran kuno dari batu berusia hampir tiga milenium di Yerusalem membuat para ahli kebingungan soal fungsinya. Cek sebabnya berikut.
China Setujui Saingan ChatGPT
ChatGPT memicu perlombaan global untuk memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Kini perusahaan sensasional yang didukung Microsoft ini mungkin akan mendapat saingan baru yang serius dari China. China, Kamis (31/8), mengizinkan dirilisnya beberapa chatbot ke publik. Mungkin yang paling menonjol adalah Ernie, yang dibuat Baidu – penyedia mesin pencari terkemuka di negara tersebut. Ernie sudah diluncurkan pada awal tahun ini, namun belum tersedia untuk umum. Berbeda dari negara lain, China mengharuskan perusahaan untuk mendapat izin sebelum merilis produk AI ke pasar massal. Namun pihak berwenang meningkatkan upaya guna membantu perusahaan-perusahaan domestik, karena AI menjadi fokus persaingan dengan Amerika. Perusahaan-perusahaan lain yang meluncurkan produk yang disetujui pada Kamis termasuk SenseTime Group dan dua startup. Laporan media lokal menyebutkan total 11 perusahaan mendapat lampu hijau. Menurut laporan, itu termasuk pemilik TikTok, ByteDance, dan raksasa produsen game, Tencent. Beberapa laporan menyebutkan bahwa raksasa toko online atau e-commerce Alibaba tidak mendapat persetujuan pemerintah untuk produknya sendiri. Berita ini muncul setelah media Amerika melaporkan bahwa OpenAI, pembuat ChatGPT, kemungkinan akan menghasilkan $1 miliar pada tahun depan. Jumlah itu kemungkinan besar akan memacu upaya untuk memenangkan perlombaan AI global. [ka/lt]
Warga San Francisco Masih Khawatir Akan Aspek Keselamatan Layanan Taksi Swakemudi
Kontroversi perluasan layanan taksi online swakemudi di Kota San Francisco masih terus berlangsung. Setelah dua penyedia layanan taksi swakemudi diizinkan beroperasi penuh secara komersial, warga masih terbelah, ada yang menyambut baik kehadirannya, ada juga yang memprotes dan berusaha memboikot keberadaan mobil-mobil otonom tersebut. Sebuah taksi swakemudi berjalan melambat di sebuah jalan yang gelap di Kota San Francisco. Dengan cepat, mobil itu dikelilingi sekelompok sosok bertopeng. Salah satu di antara mereka menaruh kerucut lalu lintas di atas kap mobil itu. Otomatis lampu hazard mobil menyala dan mobil pun berhenti di tengah jalan, tak berfungsi. Pemandangan ganjil yang terjadi puluhan kali Juli lalu di ibu kota teknologi AS tersebut merupakan bentuk unjuk rasa sejumlah aktivis terhadap meningkatnya jumlah mobil robot, yang mereka nilai tidak aman. Salah satu aktivis, yang memilih menggunakan nama samaran Alex untuk alasan keselamatan, mengatakan, “Merupakan masalah besar ketika warga San Francisco sendiri tidak dilibatkan dalam diskusi mengenai apakah mobil swakemudi ini patut hadir di jalanan kami. Jadi, senang rasanya melihat orang-orang membicarakannya sekarang.” Kelompok aktivis antimobil bernama “Safe Street Rebel” itu, secara radikal sangat pro-pejalan kaki dan pro-sepeda, dan tidak terkesan oleh klaim yang menyatakan bahwa mobil swakemudi merupakan “moda transportasi revolusioner yang baru.” Alex justru memandangnya sebagai “cara lain untuk memperkuat dominasi mobil.” Dengan menggunakan kerucut lalu lintas curian, para aktivis menonaktifkan taksi swakemudi yang dioperasikan oleh Waymo dan Cruise, dua perusahaan yang sejauh ini baru diizinkan mengoperasikan taksi swakemudi di San Francisco. Perlawanan mereka viral di dunia maya dan ditonton jutaan orang. ‘Keputusan Gegabah’ Mobil swakemudi pertama kali diperkenalkan di San Francisco pada tahun 2014 dengan mewajibkan hadirnya “pengemudi keselamatan” di dalam mobil. Empat tahun kemudian, California menghapus prasyarat kehadiran pengemudi manusia di dalam mobil, yang berarti mobil swakemudi dapat ‘dilepas’ tanpa kehadiran manusia sama sekali di jalanan. Namun belakangan, pejabat San Francisco khawatir akan meningkatnya jumlah kecelakaan yang melibatkan mobil otonom. Keberadaan mobil yang dikemudikan oleh robot itu berujung pada insiden berhentinya mobil swakemudi di tengah jalan, menghalangi jalur bus atau bahkan mengganggu tempat kejadian perkara polisi. Memang belum ada kecelakaan mematikan yang melibatkan manusia dengan Cruise atau Waymo yang sudah tercatat, meski salah satu taksi Waymo Juni lalu dilaporkan telah menabrak hingga mati seekor anjing yang berlari ke jalan. Pengawas kota, Aaron Peskin, mengutuk “keputusan tergesa-gesa” Komisi Utilitas Umum California (CPUC) yang mengizinkan “peningkatan besar-besaran” taksi swakemudi di jalanan San Francisco. Badan Transportasi Wilayah San Francisco pun mengirimkan surat kepada CPUC, merinci 92 insiden yang melibatkan taksi otonom tahun lalu. Meski demikian, pada 10 Agustus lalu, CPUC menyetujui pemberian izin bagi Cruise dan Waymo untuk menerapkan tarif berbayar kepada penumpang taksi swakemudi di San Francisco tidak peduli kapan pun perjalanan dilakukan. Sebelumnya, Cruise hanya diizinkan untuk mengenakan ongkos kepada penumpang untuk perjalanan dari pukul 10 malam sampai 6 pagi. Sementara Waymo sebelumnya tidak diizinkan sama sekali mengenakan biaya untuk perjalanan swakemudi. Terlepas dari itu, bahkan selama masa eksperimental tersebut, kedua perusahaan telah membangun basis pelanggan setia. Isu Keselamatan Jaeden Sterling naik taksi swakemudi setiap hari. “Saya menggunakannya untuk alasan kenyamanan dan keselamatan,” kata Sterling (18 tahun). Dari kursi penumpang Waymo yang ditumpanginya, ia dapat melihat perangkat lunak taksi itu mendeteksi keberadaan kendaraan lain, pejalan kaki hingga pesepeda secara langsung. Ia merasa lebih aman menumpangi taksi otonom daripada layanan taksi online lain seperti Uber atau Lyft. “Para pengemudi seringkali tergesa-gesa karena pendapatan mereka dihitung dari jumlah perjalanan yang mereka ambil, jadi mereka bisa mengemudi dengan tidak aman,” kata Sterling, yang menambahkan bahwa ia menganggap seringnya mobil itu berhenti sebagai pertanda kehati-hatian mobil robot itu. “Ada contoh-contoh kecil yang saya alami dari waktu ke waktu. Mobil ini akan sedikit kebingungan di persimpangan jalan yang sibuk. Misalnya, kalau ada banyak mobil yang melintas, ada banyak arah, ia mungkin agak bingung, tapi ia selalu merespons dengan sangat baik. Dan apabila mobil itu terhenti lebih dari 30 detik, mereka biasanya akan menghubungi Anda, menanyakan kondisi Anda, dan jika perlu, mereka akan mengirim tim bantuan di perjalanan,” jelasnya. Catatan keselamatan mobil swakemudi justru menjadi jualan utama pabrikan mobil-mobil tersebut. Waymo belum pernah mengalami “tabrakan yang melibatkan pejalan kaki atau pesepeda” dalam operasinya sejauh “lebih dari satu juta mil yang sepenuhnya bersifat otonom,” kata perusahaan itu kepada AFP, “sementara setiap tabrakan antarkendaraan yang terjadi melibatkan pelanggaran aturan atau perilaku berbahaya yang dilakukan pengemudi manusia.” Meski demikian, warga setempat tetap khawatir. Cyrus Hall (43 tahun), seorang insinyur perangkat lunak, khawatir tentang apa yang bisa terjadi jika kesalahan muncul dalam sistem komputer mobil. Ia memandang insiden mobil swakemudi sebelumnya sebagai peringatan yang tidak boleh diabaikan. “Jika mereka menerapkan layanan penuh, dan (perangkat lunak yang bermasalah) meningkat, itu akan menjadi perjuangan yang jauh lebih sulit daripada memastikan bahwa kita memiliki kerangka peraturan yang baik saat ini,” ujarnya. [rd/jm]