Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis energi baru terbarukan (EBT) memang tengah didukung pemerintah dan juga pengusaha. Tidak heran beberapa emiten tengah fokus pada bisnis ini, bukan cuma untuk pasar dalam negeri, namun juga luar negeri.
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menyasar Jepang sebagai target pasarnya. Emiten milik suami Puan Maharani ini, Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, bakal menjual amonia ke Negeri Samurai tersebut.
“Kami melihat peluang amonia menjadi bahan bakar di masa depan,” ujar Direktur RAJA Sumantri Suwarno kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Asal tahu saja, baterai bukan satu-satunya sumber energi kendaraan yang dinilai ramah lingkungan. Hidrogen, meski tetap menggunakan sistem pembakaran, tapi emisi yang dikeluarkan juga bukan berupa polutan karbon sehingga dinilai memiliki karakteristik ramah terhadap lingkungan.
Bahkan, pemerintah saat ini telah mendorong hidrogen sebagai salah satu pilar pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
“Jepang sekarang sangat aktif membeli amonia. Ini diolah untuk menjadi hidrogen,” jelasnya
Nah, amonia jika menggunakan teknologi tertentu bisa dipecah menjadi sejumlah zat, salah satunya hidrogen. Hindrogen ini yang bakal menjadi salah satu bahan bakar di masa depan.
Yang menjadi masalah adalah, hidrogen mudah sekali terbakar. Ini menjadi risiko selama pengiriman. Jadi, akan lebih mudah jika kami mengirimkannya dalam bentuk amonia terlebih dahulu.
“Karena kalau diolah menjadi hidrogen di Indonesia dan dikirim ke jepang, biaya pengirimannya mahal dan sangat berisiko,” imbuh Sumantri.
Itu yang menjadi alasan perusahaan mendirikan anak usaha baru bernama PT Banggai Ammonia Indonesia. RAJA memiliki porsi kepemilikan 40% atas anak usahanya tersebut. “Sebesar 60% lagi milik swasta,” imbuh Sumantri tanpa merinci identitas mitranya tersebut.
Yang terang, kata Sumantri, tidak banyak pemain amonia di Indonesia.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah melakukan feasibility study proyek tersebut. Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun. “Setaul nilai dan sumber investasi akan disampaikan setelah feasibility study selesai,” tandas Sumantri.
Artikel Selanjutnya
Prospek Cuan Hijau Bisnis Material Baterai Lotte Chemical
(RCI/ayh)