Jakarta, CNN Indonesia —
Dunia Metaverse Horizon Worlds milik raksasa teknologi Meta diketahui tak memenuhi targetnya lantaran hanya memiliki kurang dari 200 ribu pengguna.
Menurut sebuah laporan dari The Wall Street Journal, Meta menargetkan sekitar 500 ribu pengguna (monthly active user/MAU) pada akhir 2022. Namun hingga saat ini dunia virtual tersebut hanya memiliki tak sampai 200 ribu pengguna.
Selain itu, dokumen internal Meta menunjukkan sebagian besar pengguna tidak kembali ke Horizon Worlds setelah bulan pertama di platform tersebut. Jumlah pengguna bahkan terus menurun sejak musim semi.
Kemudian, metaverse Horizon Worlds juga disebut baru dijelajahi sebesar 9 persen oleh setidaknya 50 orang. Sementara sebagian besar wilayah lainnya tidak pernah dikunjungi sama sekali.
Dilansir dari CNBC, laporan soal jumlah pengguna yang tidak memenuhi target ini muncul bersamaan dengan turunnya nilai saham perusahaan dan sejumlah pengiklan yang mulai memangkas pengeluaran. Saham meta sendiri diketahui turun 62 persen sepanjang tahun ini.
Sebagai informasi, Facebook mengganti namanya menjadi Meta pada tahun lalu untuk mencerminkan ambisi perusahaan di luar media sosial.
Bos Meta Mark Zuckerberg tertarik untuk membangun metaverse yang disebutnya sebagai dunia virtual yang memungkinkan pengguna untuk bekerja dan bermain bersama.
Visi tersebut kemudian menciptakan Horizon Worlds yang merupakan jaringan ruang virtual di mana pengguna dapat terlibat satu sama lain sebagai avatar. Pengguna dapat mengakses Horizon melalui headset virtual-reality Meta’s Quest.
Baru-baru ini, Zuckerberg meluncurkan perangkat realitas virtual terbaru yang dijuluki Meta Quest Pro.
Perangkat dengan berharga US$1.500 atau sekitar Rp23,2 juta ini berisi teknologi baru, salah satunya chip komputer mobile Snapdragon yang canggih.
Perangkat yang disebut dapat meningkatkan pengalaman pengguna di metaverse ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan orang-orang pada metaverse.
(loa/bmw)