Jakarta (ANTARA) – Koordinator Literasi Digital untuk Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rizki Ameliah mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi digital guna mencegah hoaks di ruang digital.
“Jadi tentunya dengan cara kita meningkatkan kemampuan kita. Nah kata kuncinya adalah CABE, yaitu cakap, aman, budaya, dan etika berdigital,” ujar Rizki di Jakarta, Selasa.
Dia menilai, dengan memahami dan menerapkan pilar-pilar tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengonsumsi informasi di ranah digital.
Rizki juga mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi di ruang digital.
Baca juga: Kemendikbudristek: Penting bagi perempuan berdaya di ruang digital
Dia meminta masyarakat untuk menjadi penjaga kebenaran informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.
Dia mengatakan, meskipun suatu informasi terlihat positif, namun jika tidak memiliki manfaat yang nyata, sebaiknya tidak disebarkan lebih lanjut.
Hanya informasi yang sudah diverifikasi kebenarannya dan memiliki manfaat yang layak disebarluaskan, dengan tetap memperhatikan potensi dampak negatifnya terhadap orang lain.
“Tapi kita pastikan lagi itu merugikan orang lain atau tidak, mencemarkan nama orang lain atau tidak. Yang namanya tabayyun harus kembali lagi ke diri kita. Jadi intinya dari diri kita sendiri, cek lagi, verifikasi lagi,” kata dia.
Baca juga: Nadiem: Literasi digital kunci sukses lanjutkan Merdeka Belajar
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Kementerian Kominfo telah menyediakan portal aduankonten.id sebagai salah satu sarana untuk memeriksa kebenaran informasi.
Selain itu, pemangku kepentingan lain seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) juga memiliki portal turnbackhoax.id yang memiliki fungsi serupa.
Adanya portal-portal tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memeriksa keabsahan informasi sebelum menyebarkannya.
Baca juga: Kiat manfaatkan konten digital sebagai sarana kenalkan budaya lokal
“Banyak sekali portal yang bisa kita memanfaatkan untuk mengecek hoaks atau mungkin berita yang mengandung misinformasi atau disinformasi,” kata Rizki.
Dia menambahkan bahwa Kementerian Kominfo terus berkomitmen dalam rangka menanggulangi penyebaran hoaks. Salah satu upaya yang dilakukan adalah edukasi yang dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.
Baca juga: APDI: Peningkatan literasi SDM upaya atasi kemiskinan digital
Baca juga: Pentingnya literasi visual bagi Generasi Z
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024