Jakarta (ANTARA) – Indonesia resmi mengumpulkan data pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan nasional dengan metodologi asesmen kesiapan (Readiness Assessment Methodology/RAM) artificial intelligence (AI) yang direkomendasikan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Senin.
Setelah ini, menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria, kuesioner terkait pemanfaatan AI akan dikumpulkan di Indonesia dengan berbagai pendekatan, seperti wawancara pemangku kepentingan dan ekosistem AI.
“Readiness Assessment Methodology ini dibuat oleh UNESCO untuk negara-negara dalam melihat kesiapan mereka mengadopsi standar etik yang sudah ditetapkan secara global,” ujar Nezar usai menghadiri Peluncuran Indonesia’s RAM AI di Jakarta Pusat, Senin.
Baca juga: Wamenkominfo apresiasi dukungan UNESCO pada tata kelola AI Indonesia
Wamenkominfo mengatakan dari kegiatan tersebut pemanfaatan AI akan dilihat aspek sosial, ekonomi, teknologi, dan juga aspek regulasi yang sudah ada dan kesiapan masyarakat.
Menurut dia, RAM AI di Indonesia awalnya akan diresmikan bulan Juni, namun dipercepat menjadi Senin, 27 Mei 2024 agar pemerintah dapat melakukan tahap finalisasi pada September.
“Kami umumkan hari ini dan kami harapkan bisa selesai September nanti, ini termasuk ‘fast track’. Biasanya RAM berlangsung selama enam bulan. Kami dan UNESCO punya komitmen untuk menyelesaikan September,” kata Nezar.
Baca juga: Wamenkominfo: Hasil RAM AI Indonesia diperoleh pada pertengahan 2024
Nezar optimistis melihat implementasi AI yang berlangsung selama lima tahun terakhir di Indonesia pada berbagai sektor industri.
“Seperti media penyiaran, yang kita tahu ada stasiun televisi berita yang memakai AI generatif untuk membacakan berita,” kata Nezar.
Menurut dia, pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap adopsi teknologi terbaru itu dengan melakukan kajian lebih lanjut.
Baca juga: Indonesia siap bahas RAM etika AI dengan negara ASEAN dan Asia Pasifik
“Saya kira diskusinya masih terus berlanjut. Satu model bisnis sedang dicari bagaimana mengadopsi AI dan bisa mengoptimalkan pekerjaan jurnalistik tanpa menghasilkan misinformasi dan disinformasi,” kata Nezar.
Selain Indonesia, sebanyak 139 negara anggota UNESCO telah mengadopsi dan berkomitmen mengimplementasikan RAM AI UNESCO.
Inisiatif itu memberikan dukungan bagi negara anggota UNESCO mengukur kesiapan penerapan AI secara etis dan bertanggung jawab untuk kepentingan seluruh warga negara.
Baca juga: Wamenkominfo: Tony Blair ajak Indonesia rumuskan aturan AI generatif
Baca juga: Wamenkominfo paparkan pemanfaatan AI dalam usaha media massa
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024