Jakarta, CNN Indonesia —
Setelah hampir tiga tahun beroperasi, layanan streaming game milik Google, Stadia, bakal ditutup pada Januari 2023. Bagaimana nasib transaksi yang telanjur dilakukan?
Dikutip dari 9to5Google, Google mengonfirmasi bahwa layanan streaming yang menawarkan fitur unik seperti resolusi 4K, warna HDR, dan audio suara surround 5.1, akan dinonaktifkan.
Keputusan ini juga merupakan pengumuman pertama dari Wakil Presiden Google dan Manajer Umum Stadia Phil Harrison dalam lebih dari setahun terakhir.
Harrison mengatakan penutupan ini terkait dengan layanan tersebut yang “belum mendapatkan daya tarik dari pengguna seperti yang kami harapkan.” Berdasarkan laporan pada awal 2021, Stadia tak mencapai target pengguna sebesar “ratusan ribu”.
Ia sendiri baru memberi tahu karyawan tentang penutupan Stadia ini beberapa menit sebelum publikasi keputusan itu.
Soal pembayaran dari pelanggan yang telanjur dilakukan, termasuk pembelian perangkat keras via Google Store dan semua game & add-on yang dibeli melalui Stadia Store, Google mengaku akan mengembalikan dananya secara penuh.
Seperti yang dijelaskan di bagian FAQ, jika Anda membeli hardware Stadia dari retailer fisik seperti Best Buy atau salah satu dari dua Google Store di New York, dana tersebut tidak memenuhi syarat untuk dikembalikan.
Selain itu, Google tidak akan mengembalikan dana untuk biaya langganan Stadia Pro. Artinya, jika Anda adalah anggota Stadia Pro aktif saat pengumuman hari ini dibuat, Anda dapat terus menggunakan manfaat Stadia Pro secara gratis hingga tanggal penutupan terakhir.
Game akan terus tersedia untuk dinikmati pelanggan Stadia yang sudah ada hingga 18 Januari 2023, sementara proses pengembalian dana akan selesai pada pertengahan Januari. Seperti yang Anda harapkan, semua praorder game Stadia saat ini dibatalkan dan tidak akan ditagihkan ke akun Anda.
Ke depan, sepertinya Google tidak berniat melepaskan pencapaian teknis Stadia.
Dalam unggahan pengumumannya, Harrison menyebutkan secara langsung untuk membuatnya “tersedia untuk mitra industri kami”, yang menyiratkan bahwa layanan Immersive Stream Google Cloud, yang digunakan oleh perusahaan seperti AT&T dan Capcom, akan terus beroperasi.
Pengumuman penutupan Stadia ini datang kurang dari dua tahun setelah penghentian Stadia Games & Entertainment, bentuk usaha Google untuk membuat game pihak pertama dan pihak kedua orisinal untuk Stadia.
Setelah penutupan itu, layanan memudar dengan cepat lantaran nyaris tidak ada rilis game kategori AAA pada 2022.
(tim/arh)