Jakarta, CNBC Indonesia – Google punya pesaing baru, mesin pencarian Neeva menawarkan layanan yang bebas iklan dan tidak menjadi ‘mata-mata’ bagi para penggunanya.
Neeva diluncurkan tahun lalu oleh mantan insinyur dan eksekutif yang terkenal sebagai ujung tombak bisnis teknologi periklanan Google. Mesin pencari baru ini akan segera mendarat di Eropa.
Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California ini secara resmi meluncurkan mesin pencari khusus berlangganan di pasar domestik AS pada Juni tahun lalu, kemudian menambahkan layanan gratis dengan batasan tertentu. Berapa bulan berikutnya, Neeva mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 600.000 pengguna, yang sebagian besar menggunakan layanan gratis, dan ekarang perusahaan mencari pasar yang lebih luas.
Eropa merupakan langkah pertama ekspansi perdana Neeva, karena banyaknya keluhan antimonopoli yang saat ini dihadapi oleh Google.
Neeva tersedia sebagai aplikasi seluler asli di Android dan iOS. Tak cuma di ponsel, Neeva juga tersedia di desktop (Chrome, Edge, Firefox, Safari) melalui ekstensi browser yang memblokir pelacak dan memberikan merek pencarian organik Neeva sendiri.
Menurut Pendiri dan CEO Neeva, Sridhar Ramaswamy, layanan bebas iklan adalah salah satu nilai jual besar mesin pencari miluknya.
“Memang, salah satu poin utama dengan mesin pencari adalah bahwa privasi seringkali mengorbankan utilitas asli, yang dibawa oleh Google,” kata dia dikutip dari Tech Crunch, Jumat (7/10/2022).
Secara default, Neeva menggunakan alamat IP seseorang untuk “menyimpulkan” di mana pengguna berada. Tetapi pengguna dapat memilih untuk beralih ke lokasi persis mereka saat ini, yang memungkinkan Neeva memberikan hasil yang lebih akurat.
Nilai jual lainnya termasuk kemampuan untuk menyaring sumber informasi tertentu. Misalnya, jika pengguna tidak ingin membeli dari Amazon, Anda dapat memberitahu Neeva untuk tidak memprioritaskan Amazon di hasil pencarian.
Demikian pula, dengan berita dari media tertentu, Anda dapat memberitahu Neeva jika tidak ingin melihat berita dari media itu.
“Kami tidak akan menampilkan sampah dari situs itu kepada Anda,” ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)