Jakarta, CNN Indonesia —
Hantaman asteroid raksasa ke Bumi ternyata bukan satu-satunya penyebab punahnya dinosaurus. Lantas apa penyebab lainnya?
Saat ini, teori dominan yang menjelaskan punahnya dinosaurus adalah karena asteroid raksasa yang menghantam Bumi. Bekas tabrakan asteroid itu kini menjadi Chicxulub, sebuah wilayah di Teluk Meksiko.
Dikutip dari Space, riset terbaru menyiratkan asteroid itu mungkin ‘dibantu’ oleh aktivitas vulkanis. Riset itu menguji kembali letusan vulkanik dalam hal jumlah lava yang dimuntahkannya.
Hasilnya, hubungan antara aktivitas vulkanis dengan kematian banyak spesies dalam waktu singkat bukanlah sebuah ketidaksengajaan. “Hasil penelitian kami memperlihatkan peran aktivitas vulkanis terhadap kepunahan itu sulit dibantah,” kata Brenhin Keller, asisten profesor dari Dartmouth University.
Dalam sejarahnya, Bumi menurut para ahli telah mengalami lima kepunahan massal. Satu yang paling terkenal terjadi di periode Cretaceous, sekitar 145,5 hingga 65,5 juta tahun yang lalu karena memusnahkan dinosaurus bersama dengan 76% spesies di Bumi.
Keller dan timnya menemukan bukti bahwa jejak vulkanis yang disebut banjir basal, seturut dengan kepunahan masal di periode Cretaceous serta tiga dari lima kepunahan massal lainnya.
Banjir basal tertinggal ketika beberapa erupsi vulkanik kecil atau satu yang sangat besar membanjiri sebuah area dengan lava yang banyak. Proses tersebut membuat wilayah bebatuan berapi yang sangat luas disebut dengan ‘provinsi bebatuan berapi yang besar’ (Large Igneous Province (LIP))karena berisi 100 ribu kubik kilometer magma.
Bukti-bukti kedahsyatan letusan vulkanis itu sudah terlihat ketika rentetan erupsi di Siberia 252 juta tahun yang lalu. Letusan tersebut menyebabkan salah satu kepunahan massal yang pernah ditemukan yakni Great Permian Extinction.
Saat erupsi tersebut, karbon dioksida dengan jumlah yang sangat banyak berada di atmosfer, membunuh 90 persen spesies dan menyebabkan bencana lingkungan. Saat ini, bukti dari erupsi tersebut bisa dilihat di Siberian Trap, sebuah wilayah pegunungan vulkanis dengan luas seperti Australia.
Ketika kepunahan massal pada periode Cretaceous, subkontinen India dipenuhi erupsi vulkanis yang menghasilkan dataran Deccan -berisikan sekitar 2000 meter aliran lava basal yang menutupi area seluas hampir 500 ribu km persegi di India tengah.
Seperti tabrakan asteroid yang menghasilkan Chicxulub, erupsi tersebut bisa berdampak global dan bisa mengisi atmosfer Bumi dengan debu yang menutupi matahari dan beracun. Debu-debut itu mencekik para dinosaurus dan spesies yang sama di periode Cretaceous.
“Magma dari LIP sebagai mekanisme pembunuh utama untuk kepunahan massal dan pembalikan fauna lainnya yang mungkin berkorelasi dengan pelepasan [email protected], SO2, CI, dan F. Penelitian kami menyiratkan LIP skala kontinental sebagai pengendali utama kepunahan sepanjang Phanerozoic,” tulis Keller dan rekan-rekannya dalam jurnal berjudul Continental Flood Basalts Drive Phanerozoic Extinction.