China menyatakan “keberhasilan total” setelah berhasil mengirim tiga orang awak baru ke stasiun antariksanya, pada Rabu (30/10) pagi waktu setempat. Pengiriman awak baru itu merupakan bagian dari upaya negara tersebut untuk memperluas eksplorasi antariksa dengan misi ke bulan dan sekitarnya.
Pesawat antariksa Shenzhou-19 yang membawa tiga orang awak lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China pada pukul 4.27 pagi waktu setempat dengan didorong oleh roket Long March-2F, yang selama ini menjadi tulang punggung misi antariksa berawak China.
“Kondisi para awak baik dan peluncurannya berhasil,” demikian diumumkan stasiun penyiaran pemerintah China Central Television (CCTV).
China membangun stasiun antariksanya sendiri setelah dikeluarkan dari Stasiun Antariksa Internasional, terutama karena kekhawatiran AS terhadap Tentara Pembebasan Rakyat, yang merupakan unit militer Partai Komunis China yang secara keseluruhan mengendalikan program antariksa negara itu. Program ke bulan yang dilakukan China adalah bagian dari meningkatnya persaingan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain, termasuk Jepang dan India.
Tim yang terdiri dari dua pria dan satu perempuan ini akan menggantikan astronaut-astronaut yang telah tinggal di stasiun antariksa Tiangong selama enam bulan terakhir. Mereka diperkirakan akan tinggal hingga April atau Mei tahun depan.
Komandan misi baru itu, Cai Xuzhe, berangkat ke antariksa dalam misi Shenzhou-14 pada 2022, sementara bagi dua awak lainnya, Song Lingdong dan Wang Haoze, yang sama-sama lahir pada tahun 1990-an, perjalanan kali ini menjadi yang pertama kali bagi keduanya.
Song adalah seorang pilot angkatan udara dan Wang adalah seorang insinyur di China Aerospace Science and Technology Corporation. Wang akan menjadi spesialis muatan dan perempuan China ketiga yang ikut dalam misi berawak.
Selain menempatkan stasiun antariksa ke orbit, badan antariksa China juga telah mendaratkan penjelajah di Mars. China juga ingin menempatkan manusia di bulan sebelum 2030 – sebuah langkah yang akan menjadikan China negara kedua setelah Amerika Serikat yang melakukannya. China juga berencana untuk membangun stasiun penelitian di bulan dan telah mentransfer sampel batuan dan tanah dari sisi jauh bulan yang jarang dijelajahi dalam upaya global pertamanya.
AS masih memimpin dalam eksplorasi antariksa dan berencana untuk mendaratkan astronaut di bulan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun. NASA sebelumnya menyatakan program itu akan dilakukan awal tahun ini namun kemudian mengubahnya mundur ke 2026. [ab/ns]