loading…
Amerika Serikat melarang ekspor empat teknologi manufaktur semikonduktor utama yang dikategorikan penting bagi keamanan nasional. Foto/siliconangle
Dikutip dari laman siliconangle, Selasa (16/8/2022), Biro Industri dan Keamanan (Bureau of Industry and Security/BIS) Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa aturan baru, yang diberlakukan hari ini, melarang ekspor dua bahan semikonduktor “celah pita ultra lebar”. Ditambah beberapa jenis desain berbantuan komputer elektronik dan teknologi pembakaran penguatan tekanan.
Lebih khusus, BIS mengatakan ekspor bahan semikonduktor galium oksida dan berlian akan dikenakan kontrol baru, karena dapat beroperasi di bawah rentang suhu dan kondisi tegangan yang lebih ekstrem. Kemampuan ini membuatnya lebih mungkin bahannya dapat digunakan dalam desain sistem senjata.
Baca juga; Pabrik Semikonduktor di Inggris Dibeli Perusahaan China
Perangkat lunak ECAD, yang digunakan dalam desain berbagai chip komputer, dinilai mendukung “transistor efek medan gate-all-around,” atau GAAFET, yang digunakan untuk mengukur semikonduktor hingga tiga nanometer atau bahkan lebih kecil. Sedangkan untuk teknologi PCG, memiliki potensi aplikasi di sektor kedirgantaraan.
BIS mengatakan akan menambahkan teknologi ke daftar larangannya menyusul perubahan pada Mei lalu dalam hal mencirikan teknologi yang baru muncul dan mendasar. Teknologi tersebut juga tunduk pada Perjanjian Wassenaar yang dibuat oleh AS dan 41 negara lain pada tahun 2013 dan berfungsi sebagai semacam perjanjian pengendalian senjata.
Thea D. Rozman Kendler, asisten sekretaris perdagangan untuk administrasi ekspor mengatakan larangan itu tentang untuk melindungi empat teknologi dari penggunaan bertujuan jahat dengan menerapkan kontrol melalui rezim multilateral. Meskipun tidak disebutkan secara resmi, tampaknya jelas bahwa larangan ekspor dirancang untuk mencegah perusahaan China mendapatkan teknologi tersebut.
Baca juga; Krisis Semikonduktor, Produksi Otomotif dan Suku Cadang Turun 6,6%
AS telah menampar perusahaan China dengan sejumlah sanksi dan larangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari strategi untuk mempertahankan posisi dominannya di sektor teknologi utama. Analis mengatakan kepada Caixin bahwa larangan ekspor terbaru akan berdampak kecil pada industri pembuatan chip China dalam jangka pendek, karena perusahaannya belum mengerjakan jenis prosesor canggih yang digunakan untuk teknologi tersebut.
Misalnya, Semiconductor Manufacturing International Corp, pembuat chip terbesar di China, saat ini memproduksi chip proses tujuh nanometer, Dalam prosesnya, dilaporkan telah menggunakan proses litografi ultraviolet yang dalam, sebagai lawan dari proses ultraviolet ekstrem. Jadi ada yang mengatakan, larangan ekspor kemungkinan akan berarti bagi kemajuan masa depan produsen semikonduktor China dalam teknologi tiga nanometer dan sub-tiga nanometer akan terpengaruh.
(wib)