Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie menyatakan bahwa saat ini Indonesia terus berupaya mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di seluruh penjuru Nusantara guna memperkecil kesenjangan digital.
Hal itu diungkapkan Budi Arie saat menemui sejumlah perwakilan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Bengaluru, India, Jumat (18/8). Kehadiran Budi Arie di India adalah untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Bidang Digital G20 (G20 Digital Economy Ministers’ Meeting/DEMM).
“Selain membangun infrastruktur digital yang merata, Indonesia terus berupaya untuk memajukan kedaulatan digital bangsa dan membutuhkan talenta-talenta muda yang memiliki keahlian di bidang teknologi agar dapat membawa perubahan positif sekaligus mendukung perwujudan visi Indonesia Maju 2045,” kata Budi Arie.
Menurut Budi Arie, hal itu selaras dengan pembahasan tiga isu prioritas dalam forum Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 (G20 Digital Economy Working Group/DEWG) 2023. Adapun ketiga isu prioritas adalah Digital Public Infrastructure, Security in Digital Economy, dan Digital Skilling.
Untuk itu, Budi Arie mengingatkan agar pelajar Indonesia yang menimba ilmu di India untuk tak lupa pulang ke Tanah Air. Dia mengatakan, lapangan kerja di dalam negeri masih terbuka lebar, dengan banyak perusahaan membutuhkan talenta di bidang teknologi.
“Jadi setelah selesai pendidikan, pulanglah kembali ke Indonesia nantinya. Buat teman-teman yang mendapatkan beasiswa Kominfo, harus lulus tepat waktu, semangat terus kembali ke Indonesia. Tularkan ilmu yang sudah kalian dapat di India,” kata Budi Arie.
Dina Budi Arie yang mendampingi suami menambahkan, pelajar Indonesia di India turut memegang peran dalam mewujudkan visi Indonesia 2045. Dina pun mendorong mereka untuk ikut membangun masa depan Indonesia.
“Pengetahuan dan kemampuan teman-teman yang akan membuat negara kita tidak ketinggalan dengan negara-negara lain, mudah-mudahan transfer knowledge dan teknologi dari teman-teman, bisa mendorong kreativitas anak muda untuk berkembang di negeri sendiri,” katanya.
Tak hanya mahasiswa, hadir pula dalam pertemuan tersebut perwakilan dari berbagai perusahaan start up yang juga menghadiri G20 Digital Innovation Alliance (DIA) 2023 yang diselenggarakan oleh Presidensi G20 India pada 2023, sekaligus menjadi lanjutan dari G20 Digital Innovation Network (DIN) yang diinisiasi Indonesia tahun lalu.
“Saya lihat ada beberapa teman startups yang jauh-jauh datang dari Indonesia untuk mengikuti G20 Digital Innovation Alliance. Saya berharap teman-teman dapat menunjukkan kemajuan Indonesia dalam pengembangan teknologi digital, sekaligus unjuk kebolehan pemecahan masalah dengan solusi berbasis teknologi digital,” kata Budi Arie.
(rea)