Jakarta, CNN Indonesia —
XL tetap akan mematikan layanan 3G akhir tahun ini meski masih ada 5 persen pelanggan yang menggunakan jaringan generasi lawas itu.
“Sudah 95 persen kita 4G pelangganya, jadi tinggal sedikit [pengguna 3G], dan itu secara bertahap kita edukasi untuk menggunakan 4G,” ujar Group Head Mass Segment XL Axiata Lyra Filiola, saat peluncuran produk kolaborasi First Media dan XL Axiata, Kamis (20/10).
“Jadi kita masih maju terus sesuai dengan strategi. Targetnya bisa selesai Desember ini,” lanjutnya.
Pihaknya sudah memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai layanan 4G. “Edukasinya jelas. Mulai dari contact center, notifikasi, SMS, pop-up, diberikan edukasi untuk ke 4G,” ucapnya.
Menurut Lyra, saat ini pengguna XL Axiata sudah banyak yang memiliki smartphone 4G, namun belum memutakhirkan dari SIM card-nya.
Meski demikian, Lyra tak merinci wilayah mana saja pengguna XL Axiata yang belum menggunakan 4G. Ia hanya menyebut 5 persen itu tersebar di luar pulau Jawa.
“Pelanggan yang belum pindah ke 4G itu kadang-kadang HP-nya sudah 4G, jadi sayang. 5 persen 3G itu terbesar ada di luar pulau Jawa,” ujarnya.
Sebelumnya, Group Head Corporate Communication XL Axiata Retno Wulan mencatat dari 57 juta jumlah pelanggannya, 90 persen di antaranya adalah pengguna layanan 4G.
Dia menjelaskan layanan 4G XL Axiata menjangkau pelanggan di 61.000 desa/kelurahan, lebih dari 5.700 kecamatan di 469 kabupaten/kota dari seluruh provinsi dengan lebih dari 350 desa di antaranya terletak di area terluar, tertinggal, terdepan (3T).
“Untuk diketahui saat ini dari 57 juta pelanggan kami, lebih dari 90 persennya sudah merupakan pengguna 4G,” kata Wulan, dalam keteranganya Rabu (19/10).
Penghentian jaringan 3G diakui sempat terhambat lantaran masih banyaknya pengguna yang memiliki gawai spek 3G. Salah satunya mesin pembayaran elektronik EDC. Alhasil, Telkomsel pun memundurkan tenggat mematikan layanan ini dari tahun ini ke akhir 2023.
(can/arh)